Elshinta.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai bahwa teknologi digital akan menjadi daya ungkit perekonomian Indonesia ke depannya.
"Indonesia memiliki modal untuk tumbuh tinggi seiring dengan banyaknya penduduk di level usia muda,dan rata-rata usia muda itu lebih mudah untuk mengadopsi teknologi baru, ini akan menjadi daya ungkit perekonomian digital ke depan," ujar Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Kemenkeu Masyita Crystalin dalam diskusi daring bertema "Digital Transformation to Accelerate Indonesia's Economic Growth" di Jakarta, Senin (23/11).
Akan tetapi, menurut dia, Indonesia masih perlu meningkatkan daya saing digital. Terdapat tiga aspek dari digital competitiveness, yakni knowledge, teknologi, dan future readiness.
"Indonesia masih berada di peringkat 56, kalau dibandingkan Malaysia dan China memang masih sedikit ketinggalan," katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, ketinggalan itu juga merupakan suatu peluang bagi Indonesia bahwa pertumbuhan sektor digital masih cukup tinggi.
"Jadi perekonomian digital di Indonesia itu jelas akan sangat tinggi dan pandemi ini akan mengakselerasikan adopsi digital oleh konsumen maupun produsen karena memang ternyata selama pandemi ini banyak institusi, termasuk kementerian keuangan yang menyadari bahwa banyak sekali aktivitas yang bisa dibuat lebih efisien dengan menggunakan digital," katanya mengutip Antara.
Dengan demikian, menurut dia, Indonesia memiliki pasar dan permintaan yang besar terhadap digital dan berpotensi terus ditingkatkan.(Sik)