1001 Alasan Bangga Indonesia
Alasan Bangga #33
Raih emas pertama, Defia banggakan Indonesia di Asian Games 2018 melalui taekwondo
Elshinta
Minggu, 19 Agustus 2018 - 22:52 WIB | Penulis : Administrator
Raih emas pertama, Defia banggakan Indonesia di Asian Games 2018 melalui taekwondo
Medali emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2018 persembahan Defia Rosmaniar

 

Elshinta.com - Peraih emas Asian Games 2018 dari cabang taekwondo, Defia Rosmaniar, mengaku senang ditonton oleh Presiden Joko Widodo dari semifinal hingga final. Ya, tentu saja kita ikut bangga, karena ini adalah medali emas pertama! Kita mencatat ini sebagai aksi yang dapat menyulut semangat, dimana ternyata ada titik terang, bahwa altlet lainnya punya peluang besar untuk menyabet emas berikutnya.

"Yang pasti bangga, ditonton sejak semifinal sampai final. Terus sampai pengalungan medali," kata Defia usai penyerahan medali di arena taekwondo Asian Games 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu.

Defia menjadi penyumbang medali emas pertama bagi kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 setelah berhasil memenangi nomor pomsae putri di cabang taekwondo.

Wanita kelahiran 25 Mei 1995 itu mengalahkan Marjan Salahshouri dari Iran dengan angka 8.690 - 8.470 dalam pertandingan final di JCC Senayan, Jakarta, Minggu.

Menurutnya, hal tersebut menjadi penyemangat tersendiri bagi dirinya saat bertanding.

Saat pengalungan medali, kata dia, presiden menyampaikan rasa bangganya. "Presiden menyampaikan ini emas pertama Asian Games," katanya.

Sebagai peraih medali emas Asian Games, Defia bakal diganjar dengan bonus Rp1,5 miliar.

Jika nantinya bonus tersebut cair, perempuan 23 tahun itu bakal membawa kedua orangtuanya beribadah ke Tanah Suci.

"Yang pasti dipakai untuk yang baik-baik," katanya.

Defia menyatakan bahwa ia akan mempersembahkan medali emasnya untuk ayahnya tercinta.

"Ayah yang paling mendukung saya di taekwondo," kata Defia usai penyerahan medali di arena taekwondo Asian Games 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu.

Gadis asal Bogor itu mengenal taekwondo sejak SMP dari kakaknya.

Sejak saat itu, Defia mengaku ayahnya terus mendorong agar serius di olahraga tersebut.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Baca Juga
 

InfodariAnda (IdA)