Akses darat Taput–Tapteng berhasil ditembus, distribusi bantuan jangkau daerah rawan
Tertutup longsor, jalur penghubung Tapanuli Utara (Taput) – Tapanuli Tengah (Tapteng) berhasil ditembus, Sabtu (6/12/2025). Foto dan video : Kodim 0210/Tapanuli Utara
Upaya pembukaan akses darat menuju wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Utara terus dikebut. Tim gabungan dari TNI, Polda Sumut, Pemkab, BBWS, hingga PUPR Sumut bekerja tanpa henti untuk memastikan bantuan dapat menjangkau daerah yang sebelumnya terisolasi.
Kepala Staf Kodim 0210/TU, Mayor Arh AS Butarbutar SH MH, menjelaskan bahwa hingga hari Sabtu (6/12) pukul 18.30 WIB, jalur penghubung Tapanuli Utara (Taput) – Tapanuli Tengah (Tapteng) berhasil ditembus. Titik yang sudah tersambung berada di Desa Pagar Lambung II, Kecamatan Adian Koting (Taput) hingga Desa Naga Timbul, Kecamatan Sitahuis (Tapteng).
“Alhamdulillah tidak ada hambatan berarti. Semua unsur bergerak, dari BBWS, PUPR Sumut, TNI, Kodam, hingga Polda. Kita kerja bersama membuka akses,” ujar Mayor Butarbutar dalam wawancara di Edisi Pagi Radio Elshinta Minggu (7/12/2025).
Mayor Butarbutar menegaskan bahwa sebagian besar kerusakan di jalur Tarutung–Sibolga tergolong parah.
Di beberapa titik, badan jalan hilang hingga dua per tiga, sementara material longsor menutup ruas jalan setinggi 7 meter.
“Hampir tiap tiga meter ada longsor. Tarutung–Sibolga itu diapit Bukit Barisan, jadi material turun menutupi jalan, bahkan ada yang membuat jalan terputus total,” jelasnya.
Karena itu, tim tidak bisa hanya mengeruk; sebagian jalur harus digeser dengan menggali sisi bukit untuk membuka ruang jalan baru darurat.
Dengan cuaca yang masih kerap hujan, potensi longsor susulan tetap tinggi. Tim gabungan pun membagi formasi alat berat agar tidak seluruhnya berada di titik paling rawan.
“Ada alat berat yang tetap standby di belakang untuk pembersihan sekaligus antisipasi kalau ada longsor susulan. Kita tidak boleh terjebak,” katanya.
Sejumlah wilayah kini mulai terbuka untuk distribusi bantuan
Tarutung – perbatasan Taput–Tapteng (Km 38) sudah dapat dilalui seluruh jenis kendaraan. Adian Koting, salah satu kecamatan paling parah terdampak, kini sudah bisa dilintasi. Bantuan mulai disalurkan ke wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi, termasuk titik-titik yang hanya bisa dijangkau melalui perbatasan.
“Daerah yang sudah kita tembus langsung kita suplai bantuan, sesuai arahan pimpinan dan Bupati,” ujarnya.
Untuk wilayah kota Sibolga, tim masih mengupayakan agar jalur utama segera tembus total mengingat jalur tersebut merupakan rute distribusi utama dari Medan menuju Tapteng dan Sibolga.
Hingga hari ini, total 35 korban telah berhasil dievakuasi dari wilayah Adian Koting—20 warga lokal dan 15 pendatang.
Untuk pemukiman warga, pemerintah bersama BNPB, BPBD, dan Basarnas telah menyepakati opsi pembangunan rumah sementara sebelum dimulainya tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Meski kondisi medan sangat berat, tim gabungan menargetkan jalur Tarutung–Sibolga dapat terbuka dalam 1–2 minggu ke depan, jika cuaca mendukung.
“Walaupun hari libur, kita tetap bekerja mendampingi alat berat. Target pimpinan jelas: jalur Tarutung–Sibolga harus tembus,” tegas Mayor Butarbutar. (nak)