Banjir Semarang, Tim SAR evakuasi 47 warga dan mencari 1 anak terseret arus
tim SAR gabungan tengah mencari seorang anak terseret arus banjir di sepanjang aliran saluran air. Foto : Basarnas
Banjir melanda sebagian wilayah di Kota Semarang pada Selasa (28/10) siang. Akibat hujan deras yang mengguyur pada Selasa pagi, ditambah belum surutnya genangan air imbas hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak beberapa hari belakangan ini, debit air di beberapa titik di Kota Semarang kembali naik. Sejak siang, tim Basarnas Kantor SAR Semarang menerima sejumlah laporan warga yang terjebak oleh air banjir dan membutuhkan evakuasi.
Adapun proses pencarian dan evakuasi telah dilakukan sejak selasa siang hingga rabu (29/10) dinihari oleh Basarnas Kantor SAR Semarang beserta Tim SAR Gabungan terhadap warga yang terdampak banjir di sekitar Kota Semarang, khususnya wilayah Semarang Timur, Kaligawe, Pedurungan, dan sekitarnya. Tercatat terdapat 47 warga yang dievakuasi oleh Kantor SAR Semarang dengan prioritas anak-anak, lansia, orang sakit dan juga ibu hamil.
Rahma Aurel, Seorang bocah perempuan berumur 9 tahun asal Sedayu Tugu Semarang, hanyut di selokan yang sedang dalam perbaikan. Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (28/10) petang sekira pukul 18.30 WIB di wilayah pemukiman Argomulyo Mukti Asri Telogomulyo Pedurungan Semarang.
Dalam CCTV yang terpasang di rumah warga, korban tampak berjalan bersama ibunya dengan posisi korban berjalan di depan sang ibu dan saat itu kondisi cuaca hujan. Keduanya diketahui sebagai peminta-minta yang biasa keliling di area tersebut. Saat korban melangkah tanpa disadari area yang dilangkahi ternyata saluran air yang tidak kelihatan akibat tertutup air hujan. Akibatnya korban langsung tenggelam dan hanyut di saluran air yang menuju ke Sungai Gasem Semarang.
Sang ibu yang berjalan dibelakangnya sontak kaget dan langsung terjun ke saluran air tersebut untuk menyelamatkan anaknya sembari berteriak meminta pertolongan. Namun usahanya tidak berhasil dan bahkan dirinya hampir juga terbawa arus. Beruntung ada warga yang mendengar teriakan tersebut dan segera menyelamatkan sang ibu.
“Saat ini tim kami beserta tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian di sepanjang aliran saluran air tersebut” ujar Budiono, Kepala Kantor SAR Semarang.
“Banyaknya sampah dan juga area pencarian yang panjang cukup menyulitkan tim dalam melakukan pencarian. Semoga tim diberikan kemudahan dan korban segera ditemukan” tutup Budiono
Banjir Semarang kali ini bukan hanya membuat banyak rumah warga terdampak, tetapi juga memakan korban jiwa. Dua bocah hanyut, satu korban atas nama Achmad Riefqie Arzan (7 tahun) kelas 1 MI Tarbiyatuss Sibya asal Telogomulyo Semarang, hilang pada Selasa (28/10) siang pukul 11.00 WIB dan telah ditemukan warga pada Rabu dinihari tadi sekira pukul 03.00 WIB. Dan satu lagi bocah 9 tahun bernama Rahma Aurel yang saat ini masih dalam pencarian tim SAR Gabungan.
Yuniar Kustanto