Banom PKB BERANI gelar kemah Lintas Iman perkuat toleransi Indonesia Emas

Banom PKB BERANI gelar Kemah Lintas Iman dengan tokoh multireligi untuk perkuat toleransi menuju Indonesia Emas 2045. Wadah dialog generasi muda jadikan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Update: 2025-11-25 10:36 GMT

Elshinta/ ADP

Badan Persaudaraan Antariman (BERANI), salah satu banom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menegaskan komitmennya memperkuat toleransi lintas agama dan mendorong generasi muda menjadi motor penggerak Indonesia Emas 2045. Komitmen ini diungkapkan dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa, (25/11/2025).

Ketua Umum BERANI, Pdt. Lorens Manuputty, menjelaskan bahwa kegiatan lintas iman yang digagas pihaknya merupakan langkah strategis memperkuat semangat kebinekaan di tengah masih terjadinya gesekan di masyarakat.

Ia memaparkan bahwa unsur agama yang terlibat sangat beragam, mulai dari Katolik, Kristen, Buddha, Konghucu, Hindu, hingga Muslim. Keterlibatan lintas iman ini, kata Lorens, merupakan cara BERANI menyelaraskan programnya dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas.

“BERANI ingin memperkuat apa yang menjadi Asta Cita pemerintah, khususnya Pak Prabowo, yang salah satunya menitikberatkan pada penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM,” ujar Lorens. Ia juga menyoroti poin lain seperti kesetaraan gender yang dinilai relevan dengan fokus kegiatan ini.

Lorens menambahkan, meski isu keberagaman seolah selesai di level elite, pada kenyataannya gesekan masih muncul di masyarakat akar rumput. Karena itu, BERANI bersama Kwarnas merancang program yang mampu mempererat hubungan antarumat beragama melalui silaturahmi dan ruang perjumpaan yang jarang terjadi.

Lorens menyampaikan apresiasi kepada Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), yang disebut sebagai inisiator BERANI.

“Beliau yang terus berpikir bagaimana Indonesia bisa adil, makmur, dan mencapai Indonesia Emas,” ujarnya.

BERANI juga telah menjalin komunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto dan berharap beliau dapat hadir dalam agenda nasional ini. Selain itu, sejumlah tokoh lintas iman dipastikan hadir sebagai pengisi materi, termasuk Pendeta Jeri Patri Nasarani, JS Kristan dari Konghucu, tokoh Muslim Gus Yusuf, rohaniwan Buddha Laurance, Romo Koko dari Katolik, tokoh Hindu Nyoman Agus Esramo, perwakilan Kwarnas, serta perwakilan Ahmadiyah.

Sementara itu, Ketua Steering Committee Kemah Lintas Iman, Carolus L. Tindra Nino, menjelaskan bahwa Kemah Lintas Iman dipersiapkan sebagai ruang dialog dan perjumpaan bagi generasi muda dari beragam latar belakang.

Menurut Carolus, kegiatan ini lahir dari refleksi BERANI mengenai tantangan keberagaman menuju Indonesia Emas 2045. Ia menyebutkan bahwa studi yang dilakukan pihaknya menemukan masih kuatnya perspektif negatif terhadap keberagaman, yang justru dapat menghambat kemajuan bangsa.

“Padahal keberagaman seharusnya menjadi kekuatan, bukan ancaman,” ujar Carolus.

Kemah Lintas Iman dipilih sebagai wadah yang memungkinkan banyak pertemuan lintas budaya, agama, keluarga, dan pendidikan. Tujuannya jelas: memperkuat cara pandang bahwa perbedaan adalah modal besar bangsa, bukan sumber perpecahan.

“Kami percaya pertemuan lintas iman dalam kemah nasional ini dapat menepis banyak prasangka. Dengan dukungan Kwarnas, momentum ini menunjukkan bahwa kekuatan Indonesia justru ada pada perbedaan,” tuturnya.

Carolus menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar acara, tetapi kontribusi nyata untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui penguatan toleransi dan kebinekaan sejak generasi muda.

Arie Dwi Prasetyo

Tags:    

Similar News