Basarnas evakuasi pendaki dari zona bahaya Gunung Semeru

Update: 2025-11-20 10:50 GMT

Sejumlah pendaki melakukan pendataan di pos pendakian Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (20/11/2025) ANTARA/HO-Basarnas

Basarnas mengawal proses evakuasi para pendaki Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, hingga keluar dari zona potensi bahaya erupsi seiring meningkatnya aktivitas vulkanis gunung tersebut.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pemantauan dan pendataan dilakukan sejak informasi peningkatan aktivitas Semeru diterima dan meski lokasi pos pendakian tidak terdampak erupsi keamanan mereka tetap diprioritaskan.

"Dua tim personel Basarnas dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Jember telah berada di kawasan Ranupani untuk berkoordinasi dengan petugas loket pendakian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tim juga menyiapkan opsi evakuasi darurat apabila situasi mengharuskan," kata dia.

Basarnas mengkonfirmasi data petugas pos Ranupani mencatat terdapat 187 orang di kawasan Ranu Kumbolo, terdiri atas 129 pendaki, satu petugas, dua saver, 24 anggota PPGST, 25 pemandu gunung, dan enam personel dari Kementerian Pariwisata.

"Seluruhnya diarahkan untuk turun secara bertahap mulai pukul 09.00 hingga 10.00 WIB dan sekarang masih berlangsung," ungkapnya.

Edy menyampaikan bahwa gelombang pertama pendaki diperkirakan tiba di Pos Ongger sekitar pukul 13.00 WIB, namun kenyataannya mereka tiba lebih cepat dari perkiraan, sehingga proses penurunan tersebut dimungkinkan masih berlangsung hingga Kamis sore.

Personel Basarnas memastikan setiap pendaki yang tiba di pos tetap melakukan pendataan, hal ini agar seluruh daftar pendakj yang tercatat di Ranu Kumbolo telah keluar dari jalur pendakian dengan aman.

"Koordinasi dengan pihak TNBTS terus dilakukan untuk memantau kemungkinan perubahan kondisi. Peningkatan aktivitas Semeru harus disikapi dengan kewaspadaan agar keselamatan seluruh pendaki tetap terjaga," kata dia.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya melaporkan Gunung Semeru meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.

Dalam letusan itu, Gunung Semeru menghembuskan awan panas yang memiliki jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari arah puncak dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.

Erupsi terekam di seismogram pos pemantauan gunung api di Lumajang memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.

Aktivitas erupsi Gunung Semeru dipastikan berakhir pada pukul 18.11 WIB, namun pemerintah daerah dan Badan Geologi masih menetapkan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi potensi aktivitas lanjutan yang mungkin terjadi.

Tags:    

Similar News