BGN dampingi pemulihan psikologis siswa SDN 01 Kalibaru

Pendampingan psikologis dilakukan BGN bersama lintas dinas DKI untuk memastikan pemulihan mental anak-anak pasca insiden mobil mitra SPPG.

Update: 2025-12-12 10:42 GMT

Elshinta/ Suwiryo

Elshinta Peduli

Jakarta — Badan Gizi Nasional (BGN) bersama lintas dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani kondisi psikologis ratusan siswa SDN 01 Kalibaru, Jakarta Utara, pasca insiden mobil mitra SPPG. Program pendampingan psikologis atau trauma healing dijadwalkan mulai dilakukan pada Senin mendatang sebagai bagian dari pemulihan komprehensif bagi siswa dan guru.

Kepala Regional BGN Jakarta, Bahrun, menegaskan bahwa BGN berkewajiban memastikan proses pendampingan dilakukan secara cepat, tepat, dan terukur.

“Prioritas kami adalah keselamatan dan pemulihan mental anak-anak. Kami memastikan seluruh dukungan psikososial diberikan secara komprehensif melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Pada tahap awal, BGN akan memberikan edukasi terkait cara meluapkan perasaan dan teknik pengelolaan emosi kepada seluruh siswa dan guru. Setelah itu, tim akan melakukan screening psikologis untuk mengidentifikasi tingkat dampak trauma. Siswa atau guru yang menunjukkan gejala berat akan diarahkan ke sesi konseling individual, dengan ruang khusus yang telah disiapkan pihak sekolah.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa intervensi psikologis harus dilakukan sedini mungkin agar dampak psikologis tidak berkembang menjadi masalah jangka panjang.

“Kami belajar dari berbagai kejadian sebelumnya, termasuk insiden di SMA 72 Jakarta. Penanganan cepat sangat menentukan agar trauma tidak berkembang menjadi gangguan jangka panjang,” jelasnya.

Dukungan lintas dinas telah dipastikan siap.

Elshinta Peduli

  • Dinas PPAPP menyiapkan 18 konselor dan 2 psikolog klinis,
  • Dinas Kesehatan mengerahkan 6 psikolog klinis,
  • Kepolisian menyiagakan 10 personel untuk pengamanan dan dukungan lapangan.

Sementara HIMPSI Jaya akan mengirim relawan mahasiswa psikologi dan psikolog profesional untuk memperkuat tim pendamping.

Nanik menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci pemulihan psikologis pasca insiden.

“Semua unsur bergerak bersama—pendidikan, kesehatan, layanan psikologi, hingga HIMPSI Jaya. Ini adalah bentuk kehadiran negara untuk memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan terbaik,” tegasnya.

Rapat penanganan yang digelar secara daring pada Jumat (12/12) pukul 11.00 WIB dihadiri oleh Dinas Pendidikan, Sudin Pendidikan, Dinas PPAPP, Dinas Kesehatan, HIMPSI Jaya, serta perwakilan Humas BGN.

Biro Hukum dan Humas

Badan Gizi Nasional

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News