BMKG peringatkan potensi hujan lebat di Maluku Utara pekan ini

Update: 2025-11-13 04:40 GMT

BMKG: memprediksi kondisi wilayah Malut berpotensi dilanda hujan lebat, Kamis (13/11/2025). ANTARA/Abdul Fatah

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem mingguan untuk wilayah Maluku Utara periode 13 hingga 19 November 2025 berupa hujan lebat.

Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Babullah Ternate Sakimin di Ternate, Kamis, menjelaskan potensi hujan lebat di Maluku Utara merupakan dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi di sekitar wilayah utara Papua dan selatan Jawa.

Fenomena tersebut, lanjutnya, berdampak pada pola angin yang membentuk belokan serta perlambatan massa udara di sekitar wilayah Maluku Utara, sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sejumlah daerah.

“Secara umum, kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode tersebut diprakirakan berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga lebat secara fluktuatif yang dapat terjadi pada pagi, siang, malam, hingga dini hari,” kata Sakimin.

BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang akibat hujan deras.

Adapun prakiraan cuaca secara lebih rinci diantaranya pada 13–14 November 2025 ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, dan Pulau Taliabu.

Begitu pula untuk tanggal 15–16 November 2025 diprediksi terjadi hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah yang sama, yakni Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore, Ternate, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Pulau Taliabu.

Sedangkan untuk tanggal 17–19 November 2025, potensi hujan sedang hingga lebat meluas mencakup wilayah Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore, Ternate, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.

BMKG juga meminta pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, serta Dirlantas Polda Maluku Utara untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, serta mengantisipasi gangguan lalu lintas di wilayah rawan longsor, banjir, dan banjir bandang.

Sakimin menegaskan pentingnya koordinasi dan sinergi antar-instansi dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Selain itu masyarakat diimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan, serta menjaga kebersihan dan keteraturan lingkungan agar dapat mengurangi risiko bencana.

“BMKG mengajak seluruh pihak untuk tetap waspada dan selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG,” ucap Sakimin.

Tags:    

Similar News