BMKG peringatkan potensi rob di pesisir NTB
Warga memancing ikan dengan menaiki beton pemecah gelombang laut di Pantai Mujang, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (17/9/2025). ANTARA/Sugiharto Purnama
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga pesisir di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mewaspadai potensi banjir rob yang dapat mencapai ketinggian lebih dari 1,7 meter.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTB Satria Topan Primadi mengatakan peringatan banjir rob itu berlaku mulai tanggal 25 September 2025 pukul 20.00 WITA hingga 30 September 2025 pukul 08.00 WITA.
"Waktu pasang di Lembar (Lombok Barat) berlangsung pukul 23.00 sampai 02.00 WITA, sedangkan waktu pasang di Sape (Bima) mulai pukul 01.00 sampai 05.00 WITA," ujarnya dalam laporan yang diterima di Mataram, Kamis.
Satria memaparkan wilayah yang terdampak banjir rob di Lombok adalah Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru, dan Labuhan Lombok.
Sementara itu, wilayah pesisir Pulau Sumbawa yang berpotensi terdampak air laut pasang tersebut adalah Sumbawa, Labuhan Badas, Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota.
"Kami mengimbau masyarakat agar waspada dan siaga untuk mengantisipasi pasar air maksimum," kata Satria.
Lebih lanjut dia menyampaikan penduduk pesisir juga perlu mewaspadai fenomena gelombang tinggi yang bisa mencapai 4 meter, terkhusus perairan selatan Nusa Tenggara Barat.
Laporan BMKG menyebut tinggi gelombang di Lembar berkisar antara 0,1 meter sampai 4 meter. Adapun tinggi gelombang di Sape rentang 0,1 hingga 2,5 meter.
"Kami memprediksikan kondisi gelombang laut yang paling dominan dan lebih tinggi memang di wilayah perairan selatan," pungkas Satria.