BPBD: Tidak ada korban dalam banjir rob Karimun

Update: 2025-12-08 06:30 GMT

Kondisi banjir Rob melanda pemukiman warga di Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Minggu (7/12/2025). ANTARA/HO-BPBD Karimun

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, memastikan tidak ada warga yang menjadi korban banjir pesisir (rob) yang terjadi selama dua hari pada Sabtu dan Minggu (6-7/12) di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karimun Hendra mengatakan banjir rob setinggi lutut berdurasi singkat sehingga masyarakat tidak ada yang mengungsi.

“Alhamdulillah tidak ada warga yang sampai mengungsi atau jadi korban, sejauh ini banjir rob masih bisa diatasi oleh masyarakat,” kata Hendra dikonfirmasi di Batam, Senin.

Hendra menjelaskan informasi dari BMKG terkait potensi banjir rob di Karimun terjadi selama periode tanggal 4-10 Desember 2025.

Namun banjir rob Karimun mulai terjadi pada Sabtu (6/12) dan Minggu (7/12) di sejumlah kecamatan yang berada di kawasan pesisir, seperti di Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur meliputi Kundur Barat dan Kundur Utara, dan Pamak Laut Kecamatan Tebing.

Menurut dia, ketinggian air pasang laut itu bervariasi, paling tinggi sekitar lutut orang dewasa, sehingga banyak masyarakat yang memilih bertahan di rumah masing-masing.

“Banjir rob itu terjadi pas air pasang mulai pukul 11.00 WIB sampai 12.00 WIB puncak pasang, sampai surut jam 14.00 WIB. Jadi durasinya tidak terlalu lama juga,” kata Hendra.

Selain itu saat banjir rob terjadi tidak diperparah dengan turunnya hujan. Karena jika ditambah hujan, kata dia, air bisa jadi mengunci di kawasan terendam sehingga bisa memperparah kondisi genangan.

“Beruntung hujan tidak turun lama, sempat hujan hari Sabtu tapi tidak lama. Jadi air tidak mengunci di daratan,” katanya.

Selama banjir rob terjadi, kata Hendra, BPBD Kabupaten Karimun melakukan patroli, pemantauan ke lokasi, memastikan kondisi masyarakat dalam keadaan aman dan terkendali.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk memantau terus informasi cuaca dan ketinggian gelombang, agar tetap siaga. Bagi warga pesisir sudah normal, kejadian ini setiap Desember seperti itu, mereka sebut ini Pasang Keling, siang hari terjadinya,” kata Hendra.

Hingga Senin (8/12), kata Hendra, situasi banjir rob sudah berangsur normal. Berdasarkan koordinasi dengan BMKG pasang laut sudah mulai menurun pada tanggal 8 dan 9 Desember.

Sebelumnya BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengingatkan potensi banjir rob di wilayah Kepri pada periode 4-13 Desember 2025.

Potensi banjir rob dikarenakan adanya fenomena Fase Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) dan bulan purnama pada 4 Desember yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir (rob) di sekitar wilayah pesisir Kepri sampai 13 Desember 2025.

Tags:    

Similar News