Bulog distribusikan beras SPHP hingga pulau terpencil di Karimun
Beras SPHP yang sedang di keluarkan dari kapal ke atas dermaga di kepulauan Karimun, Kepri (6/9/2025). (ANTARA/HO-Bulog Batam)
Elshinta.com - Perum Bulog Cabang Batam memastikan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak hanya terkonsentrasi di perkotaan namun juga menjangkau wilayah kepulauan di Kabupaten Karimun, Kepulaun Riau (Kepri).
Kepala Cabang Bulog Batam Guido XL Pereira mengatakan distribusi di Karimun saat ini sedang digencarkan karena tingginya permintaan masyarakat.
“Rata-rata penjualan di Karimun mencapai 10 ton per hari. Kami rutin turun langsung hingga ke pulau-pulau kecil, hari ini kami ke Pulau Kundur dan Pulau Belat,” ujar dia saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Bulog memiliki wilayah kerja di Kota Batam dan Kabupaten Karimun, dengan gudang distribusi di kedua wilayah tersebut. Hingga 5 September 2025, penjualan SPHP di Karimun sudah mencapai 52,8 ton, sedangkan selama bulan yang sama target penjualan ditetapkan sebesar 594,6 ton.
“Di Agustus lalu, realisasi total penjualan SPHP di Batam dan Karimun mencapai 224,9 ton, dan penjualan didominasi di Karimun sekitar 200 ton,” katanya.
Bulog Batam menyalurkan 10 ton beras SPHP ke tiga titik penjualan di Pulau Kundur dan Pulau Belat pada Sabtu. Beras SPHP, menurut Guido, dijual seharga Rp58 ribu per karung 5 kilogram, yang dinilai sangat membantu menjaga keterjangkauan pangan masyarakat, kata Guido.
“Kami lakukan Gerakan Pangan Murah, dan juga menyasar desa-desa, seperti Desa Tebias di Pulau Belat. Ini bentuk komitmen kami agar masyarakat di kepulauan pun merasakan manfaat SPHP,” ujar dia.
Guido mengatakan memastikan harga beras dan bahan pokok lain di Batam maupun Karimun masih dalam kondisi stabil.
“Upaya ini bukan hanya untuk memastikan ketersediaan, tapi juga menjaga daya beli masyarakat,” katanya, menambahkan.