Global Sumud Flotilla dekati Gaza, peringatkan risiko tinggi
Kapal-kapal yang ikut bergabung dalam misi Global Sumud Flotilla untuk Gaza, Palestina. (ANTARA/Anadolu/py)
Global Sumud Flotilla yang berlayar untuk menantang blokade Israel atas Gaza, Selasa (30/9), mengumumkan bahwa kapal-kapalnya kini berada kurang dari 160 mil laut (296 km) dari Gaza dan akan memasuki zona berisiko tinggi malam ini.
"Kami berada kurang dari 160 mil laut dari Gaza, 10 mil laut dari zona berisiko tinggi. Tetap Waspada," menurut pernyataan armada tersebut di Instagram.
Drone pengintai tak dikenal juga terbang di ketinggian sedang di atas area pelayaran Sumud Flotilla di perairan Mediterania, lapor seorang koresponden Al Jazeera di atas kapal.
Penyelenggara armada mengeluarkan peringatan kritis, mendesak perhatian internasional, dengan mengatakan: "Keselamatan kami bergantung pada pengawasan dunia."
Mereka menekankan bahwa para pekerja dan aktivis di seluruh dunia sedang mempersiapkan mobilisasi massa sebagai bentuk solidaritas dan menuntut perjalanan yang aman bagi armada tersebut.
"Serangan terhadap armada tersebut merupakan serangan terhadap Palestina," demikian pernyataan tersebut, yang menyerukan dukungan global untuk menyebarkan pesan, bergabung dalam aksi kolektif, dan menentang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Armada tersebut, yang membawa pasokan kemanusiaan dan aktivis internasional, merupakan bagian dari upaya untuk mematahkan blokade Israel yang telah berlangsung bertahun-tahun, yang telah memperburuk kondisi kehidupan di Gaza secara drastis.
Pada Selasa (30/9), lembaga penyiaran resmi Israel, KAN, melaporkan bahwa armada tersebut telah memasuki zona pencegatan Israel, dan Angkatan Laut Israel bersiap untuk menyita kapal-kapal tersebut.
Pihak berwenang Israel berencana untuk memindahkan para aktivis armada tersebut ke sebuah kapal perang besar dan menarik kapal-kapal tersebut ke pelabuhan Ashdod, dengan kemungkinan beberapa di antaranya akan tenggelam, lapor KAN.
Israel telah memutuskan untuk tidak mengizinkan armada tersebut mencapai Gaza, menurut arahan politik.
Sebelumnya, Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza mengatakan di akun X bahwa "kapal 'Al-Dhamir' (Hati Nurani), yang diperuntukkan bagi para dokter dan jurnalis internasional, berlayar menuju Gaza dari pelabuhan Otranto di Italia."
Armada tersebut, yang sebagian besar memuat bantuan kemanusiaan dan pasokan medis, berlayar pada akhir Agustus dan awal September dalam upaya untuk menembus blokade Israel.
Itu menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir puluhan kapal berlayar bersama menuju Gaza, yang merupakan rumah bagi sekitar 2,4 juta warga Palestina dan telah berada di bawah blokade Israel selama kurang lebih 18 tahun.
Sumber: Anadolu