Kemenhub fokus tingkatkan standar keselamatan pelayaran
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud. ANTARA/HO-Kemenhub
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menegaskan, pihaknya terus berupaya memperkuat perlindungan keselamatan pelayaran dengan memastikan seluruh aspek layanan berjalan aman dan tertib.
"Peningkatan keselamatan pelayaran bukan hanya urusan regulasi, tetapi menyangkut perlindungan nyawa dan kesejahteraan masyarakat," kata Masyhud dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan upaya peningkatan keselamatan pelayaran dilakukan salah satunya di wilayah Banten.
Di wilayah tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub membagikan ribuan alat keselamatan, pas kecil dan buku pelaut kepada masyarakat pesisir sebagai upaya meningkatkan keamanan pelayaran serta memastikan pelayanan keselamatan maritim berjalan lebih efektif dan menyeluruh.
"Kami terus memperkuat upaya peningkatan keselamatan pelayaran, khususnya bagi masyarakat pesisir dan para nelayan di wilayah Banten," kata
Penyerahan alat keselamatan itu dilakukan dalam Kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2025 yang digelar di Cilegon, Banten, sebagai bentuk komitmen membangun budaya keselamatan hingga ke level masyarakat akar rumput.
Adapun pada kegiatan kampanye itu dibagikan 1.205 life jacket, 50 life buoy, serta diterbitkan 848 Pas Kecil dan 2.645 Buku Pelaut Merah.
Tak hanya itu, Kemenhub juga membagikan paket sembako bagi masyarakat maritim di Banten, Lampung dan DKI Jakarta sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan legalitas pelayaran
“Kampanye ini bukan seremonial, tetapi wujud nyata komitmen pemerintah untuk membangun budaya keselamatan. Keselamatan harus menjadi kebiasaan, bukan sekadar kepatuhan,” ujar Masyhud.
Ia menambahkan melalui pemberian Buku Pelaut Merah, E-Pas Kecil, dan alat keselamatan, pihaknya ingin memastikan para nelayan memiliki identitas resmi, legalitas berlayar, dan akses yang lebih mudah terhadap layanan keselamatan. Setiap nyawa yang selamat adalah keberhasilan kita semua.
"Upaya ini juga semakin penting menjelang periode arus puncak Natal dan Tahun Baru, terutama di jalur penyeberangan vital Merak–Bakauheni," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, operator kapal, asosiasi, maupun masyarakat untuk terus memperkuat budaya keselamatan pelayaran.
“Tidak ada kompromi dalam keselamatan. Kita harus bekerja bersama. Keselamatan adalah tanggung jawab kita semua,” kata Masyhud.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Murtopo menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kampanye di wilayahnya dan menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
"Keselamatan berlayar bukan hanya kewajiban regulatif atau pemerintah, tetapi merupakan kebutuhan fundamental dalam menjamin keselamatan mobilitas arus logistik dan konektivitas antar wilayah," ujarnya.
Ia mengatakan wilayah perairan Provinsi Banten memiliki peran yang sangat strategis khususnya dalam bidang pelayaran mengingat adanya pelayaran Selat Sunda yang terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatera.
Dengan melihat potensi yang ada dan aktivitas pelayaran yang padat, dia berharap pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan dapat terus memperkuat tata kelola keselamatan pelayaran serta meningkatkan kualitas pelayanan secara menyeluruh.
Sehingga melalui kegiatan itu, Murtopo berharap pelayanan transportasi laut di Banten semakin aman dan berkualitas, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi maritim daerah.
"Dengan pelayaran yang aman dan operasi bongkar muat yang tertib, ekonomi daerah akan semakin kuat. Industri tumbuh dan pelayanan publik meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Hendri Ginting memaparkan berbagai bentuk dukungan langsung yang diberikan pemerintah seperti pembagian life jacket dan life buoy gratis, menerbitkan Pas Kecil, dan Buku Pelaut Merah bagi masyarakat.
"Langkah ini merupakan upaya memperluas jangkauan layanan keselamatan. Seluruh bantuan ini fokusnya satu, yaitu memastikan masyarakat dan nelayan berlayar dengan lebih aman. Pemerintah hadir untuk melindungi, bukan hanya mengawasi," tegasnya.
Adapun kegiatan itu diikuti 255 peserta dari berbagai instansi dan unsur pemerintah pusat, daerah, TNI/Polri, operator pelayaran, serta perwakilan nelayan.
Selain pemberian alat keselamatan, kegiatan juga mencakup penandatanganan Nota Kesepahaman tentang kelancaran dan keamanan transportasi di wilayah Merak–Bakauheni, serta penyampaian materi dari Kantor SAR Banten, BMKG Maritim Merak, dan AMSAT International.