Kemenkeu bantah isu Purbaya usul MBG dijadikan uang

Update: 2025-12-08 10:20 GMT

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diwawancarai wartawan di sela-sela meresmikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenkeu di Denpasar, Bali, Jumat (5/12/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/am.

Kementerian Keuangan menegaskan isu terkait usulan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) diganti menjadi uang tunai merupakan disinformasi atau hoaks.

“Beredar unggahan pada platform media sosial TikTok mengenai Menteri Keuangan yang mengusulkan MBG diganti dengan uang. Dengan ini kami menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro dalam pernyataan tertulis yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Deni meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai penipuan yang mengatasnamakan pejabat atau pegawai Kemenkeu.

Dia juga berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam bermedia sosial.

Di platform TikTok, beredar unggahan, baik berupa foto maupun video, yang menarasikan bahwa Menkeu Purbaya mengusulkan penyaluran program MBG diganti dari berupa makanan menjadi uang tunai.

Unggahan dengan narasi tersebut dipublikasikan oleh beragam akun dengan jumlah interaksi yang tinggi.

Sementara itu, laporan terakhir Kemenkeu mengenai MBG terkait dengan realisasi anggaran yang tercatat sebesar Rp41,3 triliun per 18 November 2025, atau sebesar 58,2 persen dari total pagu anggaran yang ditetapkan senilai Rp71 triliun.

Program ini telah menjangkau sebanyak 41,9 juta penerima, dengan sebanyak 15.369 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025, di Jakarta, Kamis (20/11), mengatakan masih terdapat senilai Rp30 triliun yang dapat dialokasikan bagi program MBG pada bulan November dan Desember 2025.

“Tentu alokasi kita sesuaikan, karena target Bapak Presiden (Prabowo Subianto) adalah 82,9 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) se Indonesia,” ujar Suahazil.

Berdasarkan sebaran wilayah, Pulau Jawa menjadi penerima manfaat terbesar dengan 25,68 juta orang, disusul oleh Sumatera sebanyak 8,6 juta orang, Sulawesi sebanyak 2,74 juta orang, Bali-Nusa Tenggara sebanyak 2,15 juta orang, Kalimantan 1,70 juta orang, serta Maluku-Papua sebanyak 0,69 juta orang.

Adapun, program MBG telah berhasil menyerap sebanyak 556.735 tenaga kerja per 18 November 2025.

Menjelang akhir tahun, pemerintah telah mempercepat realisasi program MBG, yang telah meningkat dua kali lipat mencapai Rp41,3 triliun per 18 November 2025, dibandingkan realisasi sebesar Rp20,6 triliun atau 29 persen dari pagu dan menjangkau 31,2 juta penerima per 3 Oktober 2025.

Tags:    

Similar News