Kemenko Pangan: Harga pangan di Sorong aman menjelang Nataru

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan melaksanakan pemantauan harga bahan pokok di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya untuk memastikan stabilisasi harga pangan di wilayah tersebut jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Asisten Deputi Stabilisasi Harga Pangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Muhammad Siratz Parwito di Sorong, Rabu, menjelaskan bahwa kunjungan ini dalam rangka ingin meninjau kondisi harga pangan mulai dari beras hingga MinyaKita untuk memastikan kesiapan Papua Barat Daya menyongsong momentum Nataru.

"Karena biasanya ada kenaikan harga jelang Nataru sehingga kita ingin melihat langsung kondisi harga pangan di Papua Barat Daya," jelasnya.

Dia ingin memastikan khusus harga beras di Kota Sorong ini tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan sebesar Rp13.500 per kilo.

Dalam kunjungan itu, pihaknya juga mengunjungi Pasar Remu dan melihat secara dekat kondisi harga selain beras tetapi juga telur dan ayam serta cabai sebagai bagian penting untuk memastikan komoditas pangan yang berpotensi menyumbang inflasi di Kota Sorong.

"Kami nanti melihat masalahnya seperti apa di sini berkaitan dengan kondisi harga pangan, kemudian itu akan disampaikan kepada pimpinan kami. Tapi intinya apa pun yang terjadi di sini akan disesuaikan dengan kondisi yang ada di Kota Sorong," ujarnya.

Dia mengakui bahwa kondisi harga pangan di Kota Sorong tidak terlalu bermasalah jika dibandingkan dengan daerah lain. Justru yang menjadi kendala adalah aksesibilitas pangan untuk mencapai dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kita ingin pastikan harga pangan, distribusi pangan dan HET aman di Kota Sorong," ujarnya.

Selain berkunjung ke Kota Sorong, pihaknya juga mengagendakan untuk mengunjungi pasar yang ada di Kabupaten Raja Ampat sebagai bahan perbandingan kondisi harga pangan dengan pasar yang ada di Kota Sorong.