Kemensos dan Penyelenggara Filantropi himpun donasi Rp196 Miliar untuk bencana Sumatera

‎Mengajak lembaga nonpemerintah perkuat sinergi agar penanganan bencana dapat dilakukan lebih efektif dan terarah

Update: 2025-12-10 23:33 GMT

Foto : Radio Elshinta Rizki Rian

‎Kementerian Sosial (Kemensos) bersama 60 lembaga filantropi dan dunia usaha menghimpun Rp196,8 miliar untuk membantu warga terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Donasi ini terkumpul dalam kegiatan Penandatanganan MoU Kemensos–Universitas Esa Unggul dan Temu Penyelenggara Filantropi dan Dunia Usaha Peduli Sumatera yang digelar di Gedung Aneka Bakti Kemensos, Kamis (10/12/2025).

‎Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan apresiasinya atas tingginya kepedulian berbagai pihak. “Alhamdulillah, semangat untuk membantu itu luar biasa, kami terima sudah hampir Rp200 miliar (donasi terkumpul) dari yang hadir (untuk) memberikan dukungan dan bantuannya kepada (warga terdampak di) Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Ini adalah satu hal yang penting dalam rangka kita gotong-royong membantu saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Mira Riyati Kurniasih.

‎Dalam forum tersebut, Gus Ipul juga mengajak lembaga nonpemerintah memperkuat sinergi agar penanganan bencana dapat dilakukan lebih efektif dan terarah. “Kita harapkan bantuan-bantuan yang ada, yang diberikan oleh pemerintah dan swasta itu pada prakteknya itu bisa disinergikan,” katanya.

‎Ia juga memastikan bahwa izin penggalangan donasi dipermudah untuk mendukung kecepatan respons di lapangan. “Bagaimana untuk membantu bencana? Boleh kapanpun, izinnya belakangan, pelaporannya belakangan juga boleh. Silakan, tidak ada batasan. Karena dalam masa kedaruratan memang diperlukan langkah cepat dan pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membantu dengan cara yang paling mungkin. Tentu kita berharap nanti kalau sudah selesai penyaluran, bisa dilaporkan,” jelasnya.

‎Gus Ipul menambahkan bahwa proses perizinan kini dapat selesai dalam dua hari, termasuk melalui pengajuan secara daring. Ia merinci bahwa izin tingkat kabupaten/kota diterbitkan oleh pemerintah daerah, lintas kabupaten/kota oleh pemerintah provinsi, sementara skala nasional dikeluarkan Kemensos.

‎Menurutnya, tata kelola donasi yang baik menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan publik. “Masyarakat semakin percaya untuk bisa memberikan rezekinya (guna) membantu saudara-saudara yang lain karena donasi yang diberikan dikelola dengan baik dan sampai kepada mereka yang membutuhkan. Kedua, lembaga atau pihak yang mengumpulkan dana semakin kredibel. Semakin dipercaya, masyarakat akan lebih banyak yang menitipkan rezekinya untuk dibagikan kepada yang membutuhkan,” tuturnya.

‎Selain itu, Gus Ipul menekankan pentingnya data yang akurat untuk mencegah tumpang tindih program bantuan. “Sehingga mungkin, (misal) kalau kita membantu sembako, yang lain membantu pembuatan rumah supaya lebih layak huni, yang lain membantu pemberdayaan. Dengan begitu kita bisa mengintegrasikan program. Jadi inilah memang regulasinya,” ujarnya.

‎Transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi prinsip utama. “Kami ingin membangun kesadaran bahwa apa yang kita kumpulkan dari masyarakat itu bisa kita pertanggungjawabkan secara transparan, terbuka, akuntabel. Nah hasilnya akuntabel itu kredibel. Dengan begitu kepercayaan akan meningkat,” tambahnya.

‎Pada kesempatan tersebut, total donasi yang terkumpul mencapai Rp196.874.791.493, termasuk kontribusi tambahan Rp500 juta dari PT Sidomuncul dan Rp70.570.000 dari Donasi Kepedulian Keluarga Besar Sekolah Rakyat Se-Indonesia. “Senang sekali saya bisa hadir di sini dan tadi saya sudah berbicara sama Pak Menteri, Sidomuncul akan ikut partisipasi Rp500 juta,” kata Direktur Sidomuncul Irwan Hidayat.

‎Puluhan lembaga hadir dalam kegiatan ini, termasuk Yayasan Elshinta Peduli Kemanusiaan yang turut mendukung penyaluran bantuan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera.

‎Rizki Rian Saputra

Tags:    

Similar News