Kemensos salurkan bantuan korban banjir bandang di Nagekeo NTT

Banjir menyebabkan puluhan rumah hanyut dan rusak berat

Update: 2025-09-15 00:27 GMT

Kemensos salurkan bantuan untuk korban banjir di Kab Nagekeo NTT (Foto : Kemensos)

Banjir bandang menerjang Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (8/9/2025) menyebabkan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan infrastruktur. Data sementara 6 orang meninggal dunia, 3 orang masih dalam pencarian, dan sejumlah korban luka masih dirawat. Bencana yang dipicu hujan deras dan meluapnya sungai Lewoledeho menimbulkan dampak besar bagi masyarakat hingga ditetapkan status tanggap darurat.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

“Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah, TNI-Polri, Tagana, dan unsur terkait terus berupaya memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Penanganan darurat dilakukan secara terpadu agar masyarakat bisa segera bangkit dari situasi sulit ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/9/2025).

Korban meninggal dunia terdiri dari Egidius Sopi Bela (35) dan Fancelina Meli Boa (60), keduanya warga Desa Sawu; Maria Kondriani F. Nua (6 bulan) dan Achiles Agustinus Busa Jogo (13 bulan) dari Desa Sawu; Agustinus Lena dari Desa Lokalaba; serta Ermelinda Co’o, yang sempat tercatat sebagai korban luka sebelum meninggal dunia di rumah sakit.

Selain korban jiwa, tercatat 39 rumah hanyut terbawa arus, 17 rumah rusak berat, dan 48 rumah rusak ringan. Total sebanyak 1.271 jiwa terdampak, sebagian besar mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat.

Kemensos bersama pemerintah daerah, TNI-Polri, Tagana, dan unsur terkait bergerak cepat melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, serta pemenuhan kebutuhan dasar. Dapur umum lapangan didirikan di Kantor Kecamatan Mauponggo dengan kapasitas 3.813 porsi makanan per hari. Hingga 14 September, tercatat 5.013 porsi telah dibagikan.

Dukungan logistik senilai Rp644,3 juta juga disalurkan, meliputi makanan siap saji, makanan anak, family kit, kidsware, selimut, kasur, tenda gulung, dan tenda keluarga portable. Distribusi dilakukan melalui gudang Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo, Sentra Efata Kupang, dan Dinas Sosial Provinsi NTT. Pemda setempat turut menyalurkan tambahan beras, mie instan, serta perlengkapan dasar lain.

Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem selama 21 hari, terhitung 9–30 September 2025. Status ini memperkuat koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan Forkopimda, termasuk rapat koordinasi yang dipimpin Kepala BNPB untuk mempercepat penanganan pascabencana.

Saat ini, warga terdampak masih bertahan di rumah kerabat, sementara tim SAR gabungan melanjutkan pencarian korban hilang. Kondisi cuaca di lokasi masih diguyur hujan intensitas ringan hingga sedang sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.

Rizki Rian Saputra

Tags:    

Similar News