Kios ditutup sementara, pedagang Pasar Pramuka layangkan protes

Update: 2025-11-13 08:10 GMT

Pedagang obat dan alat kesehatan di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, melakukan penutupan sementara kios pada Kamis (13/11/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza).

Pedagang obat dan alat kesehatan di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, beramai-ramai melakukan protes terkait penutupan sementara kios farmasi oleh Perumda Pasar Jaya.

Para pedagang mengeluhkan kebijakan tersebut yang dinilai mendadak dan memberatkan para pelaku usaha kecil di kawasan itu.

Aksi penutupan kios dimulai sejak pukul 10.15 WIB bersama dengan pihak Perumda Pasar Jaya dan dibantu petugas keamanan dari Pasar Pramuka.

Terlihat puluhan pedagang tampak menutup kios secara serentak sebagai bentuk solidaritas. Beberapa pedagang terlihat berteriak menyerukan agar seluruh kios ditutup.

"Tutup aja, tutup semua! Masa kita tidak boleh dagang," teriak seorang pedagang perempuan di tengah kerumunan.

Seorang pedagang obat lainnya bernama Buyung (30) mengaku kecewa karena baru mengetahui soal penutupan tersebut hari ini.

Padahal, sehari sebelumnya pihak pengelola menyebut masih memperbolehkan kios beroperasi.

"Katanya mau revitalisasi. Kalau biayanya sekitar Rp200 juta mungkin masih bisa diusahakan, tapi mintanya sekitar Rp400 juta. Baru hari ini tahu ada penutupan. Kemarin dibilang boleh buka sama orang PD (Pasar Jaya), makanya ini kami solidaritas," jelas Buyung.

Dia menambahkan sebagian pedagang juga sudah membayar kewajiban mereka, namun tetap terdampak oleh kebijakan tersebut

"Ini saya sudah bayar. Yang sudah bayar bisa dihitung, makanya mereka turun (protes), mungkin kebanyakan yang belum bayar. Kalau segelan tidak ada, adanya penutupan sekarang ini," ucap Buyung.

Sementara itu, sejumlah pedagang lainnya mengaku bingung harus mencari nafkah dari mana selama kios ditutup.

"Kasihanilah hidup kami, kami tidak ada gaji UMP (upah minimum provinsi). Mau makan gimana?" keluh pedagang lainnya.

Para pedagang pun berharap Perumda Pasar Jaya dapat meninjau ulang kebijakan tersebut dan memberikan solusi yang adil, termasuk mekanisme pembayaran pascarevitalisasi atau relokasi yang lebih manusiawi.

Hingga siang hari, penutupan kios sementara sekaligus aksi protes dari para pedagang masih berlangsung.

Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya membantah informasi kenaikan harga sewa kios pascarevitalisasi Pasar Pramuka hingga empat kali lipat dari harga sewa saat ini (eksisting).

"Hasil kajian menunjukkan bahwa tarif yang diberlakukan masih berada di bawah rekomendasi nilai pasar," kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (11/10).

Dia mengatakan penetapan tarif sewa kios tidak dilakukan secara sepihak, melainkan melalui kajian komprehensif yang melibatkan tim teknis, keuangan, dan hasil valuasi independen dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

Selain itu, tarif Hak Pemakaian Tempat Usaha selama 20 tahun yang sempat diberitakan sebesar Rp425 juta itu tidaklah benar. Tarif yang berlaku saat ini, yaitu Rp403 juta untuk lantai dasar dan Rp351 juta untuk lantai satu. 

Tags:    

Similar News