Kisah sukses peternak sapi dan kambing, dari kotoran jadi berkah
Foto : Radio Elshinta Palembang
Program Suara Pangan Radio Elshinta Palembang 96.7 FM kembali menyoroti kisah inspiratif seputar ketahanan pangan dan inovasi ramah lingkungan. Dalam edisi kali ini, program yang dipandu oleh Ariek Kristo menghadirkan cerita menarik tentang Peternakan Pak Gendro, yang berhasil mengubah kotoran sapi dan kambing menjadi biogas serta pupuk alami di tengah padatnya kawasan perkotaan Palembang.
Berlokasi di Jalan Naskah, Palembang, peternakan milik Pak Gendro ini telah berdiri sejak tahun 1989. Ia memulai usahanya dengan membeli sapi berusia sekitar satu tahun dari warga sekitar, kemudian digemukkan hingga siap jual. Kini, peternakan tersebut memiliki 7 ekor sapi dan sekitar 50 ekor kambing yang dirawat dengan sistem pengelolaan efisien.
Menariknya, pakan ternak di peternakan ini tidak berasal dari rumput, melainkan dari limbah sayuran pasar tradisional yang masih layak konsumsi. Cara ini tidak hanya menghemat biaya pakan, tetapi juga membantu mengurangi tumpukan sampah organik di lingkungan sekitar.
Lebih dari itu, Pak Gendro berhasil memanfaatkan kotoran sapi dan kambing menjadi sumber energi biogas untuk kebutuhan memasak dan penerangan di area peternakan. Sisa hasil olahan biogas berupa cairan dan padatan juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kaya nutrisi untuk tanaman.
“Inilah cara kami menjaga lingkungan tetap bersih dan memanfaatkan semua hasil ternak. Tidak ada yang terbuang,” ujar Pak Gendro saat diwawancarai dalam program Suara Pangan.
Melalui liputan ini, Suara Pangan Elshinta mengajak masyarakat untuk melihat bahwa peternakan bukan hanya soal produksi daging, tetapi juga tentang inovasi berkelanjutan yang mampu menciptakan energi hijau dan menjaga kelestarian lingkungan, bahkan di tengah kota besar seperti Palembang.
Ariek Kristo