KSOP pastikan tak ada korban dalam insiden ferry mati mesin
Ilustrasi - Kapal Ferry bersandar di Pelabuhan Internasional Ferry Harbour Bay, Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/9/2025). ANTARA/Laily Rahmawaty
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam memastikan tidak ada korban dalam insiden kapal ferry MV Oceanna 1 yang mengalami mati mesin saat berlayar dari Batam menuju Tanjungpinang.
“Dapat dilaporkan keseluruhan penumpang dan kru dari kapal dalam kondisi selamat sudah dievakuasi langsung ke Tanjungpinang,” kata Kapala Kantor KSOP Khusus Batam M Takwim Masuku dalam keterangannya dikonfirmasi di Batam, Kepri , Senin.
Takwim menjelaskan, KSOP Khusus Batam menerima laporan terkait masalah mesin yang dialami kapal ferry MV Oceanna 1 pada Minggu (23/11) pukul 18.30 WIB di dekat Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang.
Kapal ferry MV Oceanna 1, kata dia, bertolak dari Terminal Ferry Domestik Telaga Punggur Batam menuju Tanjungpinang, pada Minggu (23/11) pukul 13.45 WIB, membawa 162 penumpang beserta tujuh orang kru kapal.
Saat dalam perjalanan posisi kapal berada di sekitar Pulau Penyengat, Tanjungpinang, sekitar pukul 15.30 WIB, kapal tersebut mengalami masalah pada mesin kiri.
KSOP Khusus Batam, lanjut dia, telah melakukan koordinasi dengan Kantor KSOP Kelas II Tanjungpinang untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kapal.
Prioritas utama KSOP adalah memastikan seluruh penumpang telah dapat diselamatkan dan diberikan penanganan yang memadai di Tanjungpinang.
“Upaya evakuasi penumpang sudah dilakukan. Seluruh penumpang segera dipindahkan ke kapal MV Oceanna 2,” ujarnya.
Hingga saat ini, kata dia, kapal MV Oceanna 1 sedang diperbaiki. Sementara aktivitas pelayaran dari Batam menuju Tanjungpinang, atau sebaliknya kembali berjalan normal.
“Kami terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan KSOP Kelas II Tanjungpinang,” kata Takwim.
Insiden mati mesin yang dialami kapal ferry MV Oceanna 1 sempat didokumentasikan oleh penumpang kapal yang diunggah di media sosial. Dalam narasi disampaikan bahwa penumpang terombang-ambing di laut kurang lebih dua jam saat menunggu kapal bantuan datang.