Kunjungi Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo beri semangat siswa

Update: 2025-09-11 13:04 GMT

Foto : Radio Elshinta Rama Pamungkas

Suasana hangat terasa saat Presiden Prabowo Subianto merapikan baret seorang siswa di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

Dengan senyum ramah, Presiden menyapa dan berbincang dengan para siswa yang sebelumnya menyambutnya dengan yel-yel penuh semangat.

“Terima kasih semuanya, belajar yang baik,” kata Presiden Prabowo.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono serta Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya. Mereka disambut dengan beragam penampilan, mulai dari tarian Betawi Kembang Jatoh hingga paduan suara siswa yang pernah tampil di Istana Negara.

Usai berinteraksi dengan siswa, Presiden meninjau fasilitas olahraga, ruang kelas, asrama dan ruang makan. Di salah satu kamar asrama, Presiden menyempatkan menulis pesan motivasi di buku salah satu siswa.

“Belajar yang baik, hormati guru. Cintai ayah dan ibu. Rajin sembahyang, selalu sopan dengan teman,” tulis Presiden.

Usai meninjau fasilitas sekolah, Presiden berbagi pengalaman pribadinya saat menempuh pendidikan di akademi militer. Ia membandingkan kondisi asrama saat itu dengan asrama Sekolah Rakyat yang menurutnya jauh lebih baik.

“Tempat tidurnya bagus. Tiap tiga siswa, tiga siswi, satu kamar mandi. Saya dulu di akademi militer, kita 60 orang, kamar mandi yang los gitu, pakai gayung,” kata dia.

Presiden menegaskan, Sekolah Rakyat hadir untuk memberi kesempatan baru bagi anak-anak dari keluarga miskin.

“Alhamdulillah, Sekolah Rakyat jadi (tempat bagi) anak-anak yang putus sekolah, bisa sekolah. Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik keluar. Kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya mereka percaya diri dan dia dapat pendidikan terbaik yang bisa kita berikan,” tuturnya.

Salah satu siswa, Juniar Diah Afifah (16) asal Setiabudi, Jakarta Selatan, mengaku bahagia bisa bertemu langsung dengan Presiden.

“Tadi kan belajar di kelas, kemudian ada pengumuman Presiden mau datang, aku kaget tidak percaya. Tapi aku senang banget ketemu Pak Presiden, soalnya baru pertama kali bertemu,” ujar Diah.

Melalui Sekolah Rakyat pemerintah berkomitmen membuka jalan bagi setiap anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sehingga dapat memutus transmisi kemiskinan.

Hingga kini, sebanyak 100 Sekolah Rakyat rintisan telah berjalan di berbagai daerah di Indonesia. Menjelang akhir September, jumlah itu ditargetkan meningkat menjadi 165 lokasi dengan kapasitas 15.895 siswa, serta melibatkan 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.

Rama Pamungkas

Tags:    

Similar News