Menteri Meutya Hafid: Program kampung internet dorong UMKM terkoneksi stabil
Satu Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid wawancara khusus di Radio Elshinta, Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran bersama Pemimpin Redaksi Haryo Ristamaji, Senin (20/102025). Foto : Radio Elshinta Gusti S
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menilai koneksi komunikasi secara seluler masyarakat Indonesia sudah cukup baik dan terus meningkat. Pada saat ini sekitar 220 juta masyarakat Indonesia atau sekitar 80 persen sudah terkoneksi komunikasi secara seluler. Namun demikian karena komunikasi hak semua orang maka targetnya adalah seratus persen. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam wawancara khusus di Radio Elshinta, Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Senin 20 Oktober 2025.
Meutya Hafid mengungkapkan di luar konektivitas seluler tadi, ada juga konektivitas fixed broadband ke rumah yang angkanya lebih kecil lagi. “Ketika kami masuk memang angkanya sekitar 12 atau 15 juta dari total penduduk Indonesia. Kan itu angka yang sangat kecil, jadi orang Indonesia itu sudah terbiasa langsung pakai seluler saja”, ujar Meutya Hafid dalam wawancara yang dipandu Pimred Elshinta, Haryo Ristamaji.
Dalam pemeringkatan di dunia penilaian juga dilihat konektivitas fixed broadbrand. Menurut Meutya Hafid hal itu pertama, koneksinya lebih stabil dan juga diharapkan dengan skala yang besar biayanya juga akan menurun. “Ini yang kita coba targetkan dengan program kampung internet. Jadi kita ingin sampai kampung-kampung, sampai desa-desa itu internet terkoneksi tidak hanya diseluler tapi juga dikantor-kantor desa, umkm-umkm yang lebih stabil. Jadi kalau pelaku umkm mau jualan secara online tidak terganggu ditengah jalan,” kata Meutya Hafid.
Lebih lanjut Meutya Hafid menjelaskan, persoalan yang dihadapi dalam penerapan fixed broadband adalah dengan jaringan kabel, tidak seperti seperti dengan seluler yang koneksi bisa dikejar dengan lebih mudah. Sehingga hal tersebut dipastikan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang itu, akan melihat dulu bagaimana pangsa pasar atau calon pelenggannya banyak atau tidak.
“Nah cara kita untuk menstimulasi agar mereka mau masuk ke daerah-daerah, masyarakat kita bantu lewat bantuan pemerintah. Dibawah pemerintahan Presiden Prabowo untuk tahun 2025 ini sebanyak 1194 titik”, pada tahun depan harapkan konesksinya fixed broadband sampai 40 persen”, jelas Meutya Hafid yang merupakan politisi dari Partai Golkar.
Pada kesempatan tersebut Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengharapkan hingga pada tahun 2030 mendatang koneksi terus naik. Caranya dengan memberikan pelanggan awal kepada perusahaan-perusahaan agar mau membangun sampai tingkat desa.
Meutya Hafid juga menegaskan konektivitas merupakan hal yang sangat penting. Presiden Prabowo banyak menargetkan dalam program prioritasnya ada unsur digitalisasinya. “Misalnya ketika bicara sekolah, Presiden mau ada digitalisasi sehingga daerah yang gurunya belum mencukupi mendapatkan pembelajaran jarak jauh di kota-kota lain”, terang Meutya Hafid.
Hari ini, Senin 20 Oktober 2025 genap satu tahun pemerintahan Pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Satu tahun lalu atau tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2024 dilantik menjadi Presiden RI dan Wakil Presiden RI dalam sidang MPR RI.
Penulis: M. Muslichun