Pandangan pengkaji dan peserta P3N Lemhannas RI tentang transformasi Pendidikan Nasional
Foto : Lemhannas dan Radio Elshinta Rizki Rian S
Pelaksanaan Seminar Nasional 2025 yang diselenggarakan Lemhannas RI mendapat beragam tanggapan dari Tenaga Pengkaji serta peserta Program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan 26 tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Dwi Warna, Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2025) itu dinilai menghadirkan tema yang sangat relevan, terutama karena transformasi sistem pendidikan nasional dianggap penting untuk dikaji secara lebih mendalam.
Tenaga Pengkaji Lemhannas RI, Marsma TNI Fairlyanto, menekankan bahwa transformasi pendidikan tidak lagi dapat ditunda karena hal tersebut menjadi fondasi bagi lahirnya generasi unggul di masa mendatang.
“Menurut saya itu sangat penting sekali, karena pendidikan ke depan adalah untuk membekali anak-anak kita untuk menjadi SDM yang unggul. Ini tidak mudah, jadi perlu perjuangan, perlu kerja keras dan perlu semua berperan,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa perubahan dalam sistem pendidikan merupakan kebutuhan mendesak yang menuntut keterlibatan seluruh pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, agar anak-anak Indonesia benar-benar mendapatkan bekal kemampuan yang memadai untuk menghadapi tantangan ke depan.
Harus bisa diaplikasikan, ini tidak mudah dari teori dan perlu langkah-langkah. Tetapi dengan kemauan bersama, bagaimana caranya kita tingkatkan SDM unggul, pendidikan sangat berperan untuk masa depan anak-anak kita,” katanya.
Fairlyanto juga menjelaskan bahwa materi seminar yang dipaparkan para narasumber memiliki relevansi kuat dengan kebutuhan pembangunan nasional dan perlu diterapkan melalui langkah-langkah nyata yang terencana, meskipun proses tersebut tidak mudah dan memerlukan kerja keras serta komitmen jangka panjang.
Tenaga Pengkaji Lemhannas RI, Marsma TNI Fairlyanto
Dari sisi peserta pendidikan lintas matra, Brigjen TNI Freddy Jhon H. Pardosi, menyampaikan bahwa tema seminar sangat sesuai dengan pokok persoalan yang selama ini mereka temukan selama mengikuti program P3N di Lemhannas.
“Sangat bagus, luar biasa. ujung-ujungnya kepada sumber daya manusia. Tema ini memang sangat-sangat cocok dan kita harapkan menjadi output yang bisa berkontribusi kepada bangsa dan negara,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa diskusi mengenai pendidikan dan penguatan SDM menjadi simpul utama dari berbagai isu strategis yang dipelajari, sehingga kehadiran seminar ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman dan menghasilkan gagasan yang dapat diimplementasikan secara nyata.
Ketua Panitia Seminar Nasional P3N Lemhannas RI, Brigjen Pol Ratno Kuncoro (kiri) dan Brigjen TNI Freddy Jhon H. Pardosi (kanan)
Sementara itu, pandangan dari sektor pendidikan disampaikan oleh Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Prof. Dr. Agus Rubiyanto, yang menilai bahwa seminar ini selaras dengan kondisi aktual Indonesia yang sedang berada pada fase penentuan arah menuju negara maju pada tahun 2045.
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi kita saat ini bahwa Indonesia sudah di dalam persimpangan jalan. (Tahun) 2045 adalah negara maju, dan salah satu hal terpenting adalah pembangunan SDM,” tuturnya.
Ia menyebut bahwa pembangunan SDM unggul merupakan elemen yang tidak dapat dilepaskan dari upaya tersebut, apalagi ketika perkembangan teknologi, inovasi, dan kompetensi sains menjadi faktor penentu daya saing bangsa. Prof Agus menjelaskan bahwa materi seminar yang dipaparkan para pembicara, mulai dari aspek kebijakan, peluang transformasi, hingga pemetaan kebutuhan kompetensi, sangat relevan dengan kebutuhan perguruan tinggi untuk memperkuat perannya dalam menghasilkan talenta masa depan.
“Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sains dan teknologi. Pertemuan ini strategis, terutama bagaimana kita menambahkan gatra iptek dan lingkungan sehingga ke depan konsepnya dapat berkembang dari astagrata menjadi dasagrata,” jelasnya.
Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Prof. Dr. Agus Rubiyanto
Dengan berbagai pandangan tersebut, para pengkaji dan peserta P3N Lemhannas RI menilai bahwa Seminar Nasional 2025 tidak hanya relevan dengan tantangan saat ini, tetapi juga memberikan peluang untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam memperkuat sistem pendidikan nasional guna mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Rizki Rian Saputra