Prabowo ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2026
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025). (ANTARA/Fathur Rochman).
Presiden Prabowo Subianto mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2026 kepada umat Kristiani di Indonesia sekaligus mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadikan Natal sebagai momentum menebarkan kasih, menjaga harapan, dan menyebarkan kepedulian kepada sesama.
Dalam ucapan yang sama, Presiden juga menyampaikan bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi ujian bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Saudara-saudari sebangsa dan setanah air, Natal adalah momentum kasih, harapan, dan kepedulian terhadap sesama. Pada saat yang bersamaan, bangsa kita juga tengah diuji oleh bencana alam yang membawa duka dan tantangan bagi saudara-saudari kita di Sumatera," kata Presiden Prabowo dalam ucapannya di Jakarta, Rabu (24/12) malam.
Presiden kemudian mengajak seluruh rakyat Indonesia menjadikan momen Natal untuk memperkuat solidaritas, saling menolong, dan bergotong royong untuk bangkit bersama-sama.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas, saling menolong, serta mengerahkan kemampuan terbaik kita sebagai bangsa yang tangguh karena persatuan. Marilah kita jadikan masa ini sebagai sumber pengharapan dan langkah untuk bangkit bersama," ujar Presiden.
Kemudian, Presiden menutup ucapannya dengan mengungkapkan harapannya untuk rakyat Indonesia.
"Semoga damai Natal menyertai kita semua, dan semoga tahun yang baru membawa kesehatan, kekuatan, serta semangat kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden Prabowo.
"Selamat Natal dan Tahun Baru 2026. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi dan menyertai perjuangan kita," ungkap Presiden menutup ucapannya.
Sejumlah kabupaten dan kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Desember 2025 menghadapi bencana banjir bandang dan longsor yang mengakibatkan seribuan lebih warga meninggal dunia, ratusan orang hilang, dan puluhan ribu rumah rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan per Rabu (24/12), jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera mencapai 1.129 orang, sementara 174 orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Kemudian, BNPB juga melaporkan per Rabu, terdapat 496.293 warga yang tinggal di pengungsian.


