Pramono benarkan harimau kurus viral di medsos miliknya
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/11/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengakui harimau yang terlihat kurus dalam sebuah video yang viral di media sosial (medsos) merupakan miliknya.
Pria yang akrab disapa Pram itu pun memastikan satwa tersebut tetap mendapatkan pakan yang cukup dan berada dalam pengawasan.
“Itu harimau kebetulan punya saya pribadi. Jadi sekali lagi, itu harimau punya saya pribadi. Selama ini, untuk makan juga saya yang ikut ini (awasi),” ujar Pramono di Jakarta Utara, Selasa.
Dia pun berencana memeriksa secara langsung kondisi harimau tersebut di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, dalam waktu dekat untuk memastikan kesehatannya.
“Maka dalam minggu ini, saya akan ke sana. Mungkin, mungkin harimaunya kangen sama saya,” canda Pramono.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seekor harimau kurus di dalam kandang ramai beredar di media sosial.
Pengunggah video tersebut menuding petugas Taman Margasatwa Ragunan membawa pulang jatah pakan satwa sehingga harimau itu dibiarkan kelaparan.
“Warga Jakarta dan para petinggi Jakarta tau nggak dengan kasus harimau yang di Ragunan, makanan mereka dibawa pulang ke rumah. Dan harimau yang di kandang dibiarkan kelaparan,” demikian narasi dalam unggahan tersebut.
Menanggapi video itu, pihak Ragunan telah membantah keras tuduhan tersebut.
Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang menegaskan seluruh proses penyediaan dan pemberian pakan satwa dilakukan secara ketat dan mengikuti standar yang berlaku.
“Perlu kami sampaikan bahwa informasi yang beredar dalam postingan tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan kondisi faktual di Taman Margasatwa Ragunan," tegas Wahyudi.
Dia menjelaskan pakan satwa telah disiapkan melalui prosedur baku yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap spesies.
“Kami tegaskan bahwa seluruh proses penyediaan dan pemberian pakan di TMR telah memenuhi standar kualitas, kuantitas, jadwal pemberian, serta metode yang sesuai dengan kebutuhan spesies satwa," terang Wahyudi.
Dia menambahkan satu ekor harimau di Ragunan mendapatkan jatah pakan sesuai standar setiap hari tanpa pengurangan.
“Lima kilogram daging per ekor harimau," pungkas Wahyudi.