Pramono kumpulkan Camat dan Lurah, perkuat sinergi jelang Nataru dan cuaca ekstrem
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung gelar Townhall Meeting bersama seluruh camat, lurah, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) jelang Nataru dan antisipasi cuaca ekstrem di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/12). Foto : Pemprov DKI
Pemprov DKI Jakarta menggelar Townhall Meeting bersama seluruh camat, lurah, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) jelang Nataru dan antisipasi cuaca ekstrem
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta menghadapi potensi cuaca ekstrem pada Desember 2025–Januari 2026, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Townhall Meeting bersama seluruh camat, lurah, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/12).
Dalam arahannya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan pentingnya penguatan koordinasi lintas wilayah untuk menjaga ketertiban, pelayanan publik, dan keamanan warga. Ia menegaskan bahwa keberhasilan menjaga Jakarta tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja.
“Tidak mungkin kota ini dijaga hanya oleh gubernur, kapolda, atau pangdam. Semua harus bekerja bersama. Koordinasi di setiap tingkat adalah kunci. Gerakan Jaga Jakarta bahkan sudah menjadi percontohan bagi daerah lain,” kata Pramono.
Gubernur meminta camat dan lurah meningkatkan komunikasi publik, memperkuat kehadiran di lapangan, menjaga kebersihan lingkungan, merespons cepat laporan warga, serta memastikan semua layanan publik berjalan tanpa pungli. Ia juga menekankan pentingnya membangun ruang publik yang rapi dan ramah bagi warga sebagai bagian dari upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global.
Selain penguatan layanan publik, Gubernur Pramono memaparkan progres sejumlah pekerjaan kota. Di antaranya pembersihan tiang monorel di Jalan Rasuna Said yang akan dimulai Januari 2026 untuk kemudian dilanjutkan dengan pembangunan pedestrian dan ruang terbuka hijau. Langkah ini diperkirakan mampu mengurangi kemacetan hingga 14 persen. Ia juga menyebut persoalan lahan Sumber Waras telah mencapai titik penyelesaian.
Menghadapi potensi curah hujan yang diprediksi mencapai 300 mm, Pramono menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyiapkan seluruh pompa, mempercepat normalisasi sungai seperti Ciliwung dan Krukut, serta memastikan saluran-saluran air berfungsi optimal. Sementara BPBD diminta mengaktifkan sistem peringatan dini. Lurah dan camat juga diminta menggunakan tempat ibadah sebagai sarana penyampaian informasi ketika diperlukan.
“Jika ada saluran yang tidak berfungsi, segera laporkan dan koordinasikan. Kehadiran saudara di lapangan adalah hal yang membuat warga merasa aman,” tegasnya.
Pramono kembali mengingatkan bahwa lurah dan camat adalah garda terdepan pelayanan publik. “Baik buruknya wajah Jakarta banyak ditentukan oleh kerja saudara di lapangan. Mari kita jaga kota ini bersama.”
Menjelang perayaan Nataru, Gubernur Pramono mengajak jajarannya mempersiapkan pelaksanaan kegiatan agar berjalan meriah namun tetap aman dan tertib. Ia mendorong penyelenggaraan acara publik di kawasan Sudirman–Thamrin, Gatot Subroto, dan Monas dengan dukungan pengamanan penuh.
“Saya adalah gubernur bagi semua agama. Semua warga Jakarta harus kita rangkul untuk membangun kota ini,” pungkasnya.
Robby Hatibie