Pro dan Kontra masyarakat usai Soeharto dianugerahi gelar Pahlawan Nasional

Update: 2025-11-11 15:26 GMT

Siti Hardijanti Rukmana yang merupakan anak pertama dan anak ketiga, Bambang Trihatmodjo mewakili keluarga  menerima gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Senin (10/11). Foto : Setpres

Presiden ke-2 Republik Indonesia, Jenderal Besar TNI (Purn) H. M. Soeharto resmi dianugerahi gelar pahlawan nasional pada hari Senin (10/11/2025). Pemberian gelar tersebut memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Ada masyarakat yang menilai penghargaan tersebut layak diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap peran besar Soeharto dalam membangun Indonesia.

 

“Bagus karena itu sebuah bentuk apresiasi,” kata Wahyu, warga Kota Bandung, saat ditemui Elshinta pada Selasa (11/11/2025).

 

Pandangan serupa juga disampaikan oleh warga lainnya, Tedi, yang menganggap bahwa masa pemerintahan Soeharto berhasil membangun ekonomi yang stabil.

 

“Setuju karena kalau Indonesia tanpa Soeharto mungkin nggak seperti ini. Karena Pak Harto itu bapak pembangunan dan jasanya bagus untuk Indonesia. Dulu waktu Pak Harto itu, ekonomi enak, sembako murah, apa-apa murah", kata Tedi.

 

Ada pula masyarakat yang menganggap, meskipun pemerintahan Soeharto memiliki sisi kelam, namun kontribusinya kepada bangsa dan negara tidak bisa diabaikan.

 

“Kalau kita lihat sisi negatifnya ya jelek, kalau lihat sisi positifnya ada juga kebaikan-kebaikan yang sudah diberikan oleh Presiden Soeharto dulu,” ujar Wahyu

 

Senada dengan Wahyu, warga lainnya, Jaka, menilai bahwa setiap pemimpin tidak ada yang sempurna. Menurutnya, Soeharto memiliki banyak jasa dalam membangun Indonesia.

 

“Bagus, memang orang gak ada yang sempurna, tapi Presiden Soeharto banyak hikmahnya bagi negara,” ungkap Jaka.

 

Namun, di sisi lain, tak sedikit masyarakat yang menilai pemberian gelar tersebut kurang tepat. Kritik datang dari pihak yang menilai bahwa perjuangan Soeharto tidak begitu besar.

 

“Menurut saya kalau untuk pahlawan kurang setuju karena pahlawan perjuangannya benar-benar membela negara dan rakyat seperti kasusnya G30S PKI", kata Budi, warga yang kontra terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Perdebatan masyarakat terkait pemberian gelar kepada Soeharto diperkirakan masih akan terus berlanjut. Hal ini mencerminkan besarnya pengaruh sekaligus kontroversi yang melekat pada sosok yang memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade tersebut.


Hanifa/Nico

Tags:    

Similar News