Ribuan warga ikuti challenge turun ukuran baju di Jakarta

Update: 2025-11-23 07:20 GMT

Sekelompok orang berdiri di depan papan bertuliskan "Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0", sebuah tantangan yang diadakan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Minggu (23/11/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa/am.

Sebanyak 4.340 orang mendaftarkan diri sebagai peserta "Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0" yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai bagian dari kampanye mengajak masyarakat menjalani pola hidup sehat melalui langkah-langkah sederhana, yakni menurunkan ukuran baju.

"Pada tahun ini total peserta 4.340 (yang mendaftar) untuk seluruh tantangan dan kemudian peserta yang resmi mengikuti tantangan ada 2.761. Jadi 'challenge' ini cukup berat," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu.

Lalu, dari 2.761 peserta, sebanyak 1.241 orang berhasil menuntaskan seluruh rangkaian tantangan. Yakni melakukan jalan kaki minimal 7.500 langkah per hari, menggunakan aplikasi penghitung langkah di telepon seluler (ponsel).

Kemudian, menerapkan pola makan sehat dengan konsep "Isi Piringku" setiap hari dan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu. Selain itu melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan setiap satu minggu sekali selama tantangan berlangsung.

"Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0" berlangsung selama enam pekan pada 6 Oktober-16 November 2025 yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia setiap 14 November serta Hari Kesehatan Nasional ke-60 pada 12 November 2025.

"Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta cukup konsisten dan memiliki komitmen kuat untuk melakukan gaya hidup yang sehat," kata Ani.

Tantangan dimaksudkan bukan hanya soal penampilan, tetapi mengurangi berat badan berlebih, memperbaiki kebugaran, dan menurunkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes dan penyakit jantung serta komplikasinya.

Penyakit diabetes salah satunya bisa dipicu kondisi obesitas yang disebabkan pola hidup tak sehat termasuk pola makan berlebihan dan kurang aktivitas fisik.

Tantangan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengajak masyarakat menerapkan gaya hidup yang aktif, sehat, dan berkelanjutan.

"Tidak hanya sekadar pada saat 'challenge' tapi kami harapkan ini kemudian mengubah kebiasaan," kata dia.

Terkait obesitas, masalah kesehatan ini masih ditemui di DKI Jakarta. Merujuk data hasil Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada November 2025, dari total 1.720.658 orang di Jakarta yang telah dilakukan pengukuran lingkar perut, tercatat 579.812 orang atau sekitar 33,7 persen mengalami obesitas sentral.

Sementara itu, dari 446.116 orang yang dilakukan pemeriksaan tingkat aktivitas fisik, sebanyak 423.521 orang atau 94,94 persen dinyatakan kurang aktivitas fisik.

Tags:    

Similar News