Semua gerai pangan subsidi di Jakarta sudah kembali dibuka pascademo
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok di Balai Kota Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
Elshinta.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 213 gerai penyediaan dan pendistribusian pangan subsidi di Jakarta sudah kembali dibuka usai dua gerai sempat ditutup imbas aksi demonstrasi pada pekan lalu.
"Gerai untuk penukaran pangan subsidi, di dua titik sempat tutup, yakni di Pasar Senen dan di Poncol, di Gerai Poncol, dekat-dekat Senen. Tapi sekarang semuanya sudah dibuka," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok di Balai Kota Jakarta, Senin.
Pangan bersubsidi didistribusikan di gerai Perumda Pasar Jaya, PIBC Food Station, Toko Daging Dharma Jaya, dan RPTRA.
Hal itu merupakan program Pangan Murah Bersubsidi untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta meningkatkan aksesibilitas dan stabilisasi harga pangan di DKI Jakarta.
Penerima manfaat program ini antara lain penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, guru honorer, buruh atau penerima Kartu Pekerja Jakarta, Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), kader PKK, PPSU, dan penghuni rusun.
Adapun harga sejumlah pangan subsidi saat ini antara lain beras Rp30 ribu per 5 kg, daging ayam Rp8 ribu per ekor, daging sapi Rp35 ribu per kg, susu UHT Rp30 ribu per karton (isi 24 buah ukuran 200 ml), ikan kembung Rp13 ribu per kg, dan telur ayam Rp10 ribu per tray (isi 15 butir).
Hasudungan mengatakan Pemprov DKI Jakarta memastikan stok pangan terutama pangan strategis seperti beras, daging telur, susu, daging sapi, daging ayam, aman untuk dua bulan atau Oktober 2025 bagi masyarakat umum.
"Stok kita cukup. Jadi masyarakat tidak perlu panic buying karena kami dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin ketersediaan pangan cukup," kata dia.
Untuk ketersediaan beras mencapai 303.297 ton atau melampaui kebutuhan yakni 156.745 ton. Lalu, untuk daging sapi, stoknya mencapai 40.418 ton atau melebihi kebutuhan yakni 11.999 ton.
Kemudian, untuk daging ayam, stoknya mencapai 74.940 ton sementara kebutuhan 30.176 ton.
"Juga telur ayam, (kebutuhan) 19.525 ton, ketersediaan 21.478 ton. Jadi, telur mungkin karena masa simpannya tidak selama itu maksudnya cepat busuk," kata Hasudungan.
Pangan lainnya yakni cabai merah keriting stoknya 10.641 ton melebihi kebutuhan 5.595 ton dan bawang merah stoknya 8.688 ton atau melampaui kebutuhan sebanyak 4.677 ton.