Sivitas UNJ gelar "Seruan Moral Rawamangun" tanggapi situasi bangsa
Sivitas UNJ menggelar "Seruan Moral Rawamangun" pada Senin (1/9) di Jakarta, sebagai bentuk tanggapan atas situasi bangsa yang akhir-akhir ini diwarnai ketegangan politik, jatuhnya korban jiwa, kerugian sosial, hingga kerusakan fasilitas umum. ANTARA/HO-Universitas Negeri Jakarta
Elshinta.com - Sivitas akademika Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Seruan Moral Rawamangun sebagai bentuk tanggapan atas situasi bangsa yang akhir-akhir ini diwarnai ketegangan politik, jatuhnya korban jiwa, kerugian sosial, hingga kerusakan fasilitas umum.
"Ada tujuh butir yang disampaikan sebagai sikap bersama. UNJ menegaskan komitmennya untuk terus menjaga persatuan, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, serta memastikan aspirasi masyarakat disalurkan secara damai, bermartabat, dan sesuai dengan prinsip demokrasi," kata Rektor UNJ Prof Dr Komarudin dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Aksi tersebut digelar pada Senin (1/9) dan diikuti oleh pimpinan, perwakilan Senat Akademik Universitas (SAU), Guru Besar, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa di Plaza UNJ.
Lewat aksi itu, sivitas UNJ melakukan tabur bunga di hadapan foto almarhum Affan Kurniawan dan almarhum Reza Sendy Pratama sebagai simbol penghormatan sekaligus doa bersama untuk para korban.
Sivitas juga menyampaikan tujuh butir sebagai sikap bersama, yakni duka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka akibat rangkaian aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.
"Semoga para korban yang meninggal dunia memperoleh tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," ujar dia.
Kemudian, sivitas menegaskan bahwa penyampaian opini dan aspirasi adalah hak konstitusional yang dilindungi, namun harus dilakukan secara damai, bermartabat, beretika, dan menjunjung tinggi hukum.
Butir berikutnya, yakni memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mahasiswa yang telah menunjukkan kepedulian dan keberanian dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan serta berbagai aspirasi terkait permasalahan bangsa melalui unjuk rasa yang damai dan antikekerasan.
Ekspresi kepedulian tersebut adalah bagian penting dari peran mahasiswa sebagai insan akademik yang kritis dan peduli terhadap masa depan bangsa dan negara.
Sivitas juga menyerukan kepada aparat penegak hukum agar mengedepankan pendekatan humanis, tidak represif, dan tidak mudah terprovokasi dalam menangani massa aksi untuk menghindari kerusuhan, kerusakan, dan atau keadaan yang lebih buruk.
"Kelima, kami mendorong pemerintah untuk bergerak cepat, tepat, dan adil dalam menerima dan merespons aspirasi masyarakat, memberantas segala bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan menghentikan kebijakan yang tidak berpihak pada rasa keadilan masyarakat," ujarnya.
Keenam, mengimbau seluruh elemen bangsa untuk menjaga kondusifitas dengan menolak segala bentuk tindakan anarkis, intimidatif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, serta tidak merusak fasilitas publik sebagai milik bersama.
Butir ketujuh, mengimbau seluruh elemen bangsa untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun golongan dalam rangka menjaga Indonesia sebagai rumah bersama demi keutuhan NKRI dan demokrasi yang sehat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
“Seruan Moral Rawamangun adalah wujud tanggung jawab sivitas UNJ untuk menjaga persatuan, demokrasi, dan hak asasi manusia. Semoga bangsa Indonesia senantiasa diberi kekuatan dan kearifan dalam menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan,” katanya.