Sumbar dapatkan tambahan 70 ribu KL biosolar untuk atasi kelangkaan

Update: 2025-10-13 23:20 GMT

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi. ANTARA/Muhammad Zulfikar

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi berhasil melobi Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk mendapatkan tambahan kuota bahan bakar minyak jenis biosolar sebanyak 70 ribu kilo liter guna mengatasi kelangkaan bahan bakar tersebut di Ranah Minang.

"Kita sudah surati BPH Migas sejak Agustus 2025 dan alhamdulillah usulan itu dikabulkan," kata Mahyeldi di Padang, Senin.

Mantan Wali Kota Padang itu mengatakan terhitung sejak awal Oktober 2025, kuota biosolar untuk Sumbar bertambah sekitar 70 ribu kilo liter (KL). Tambahan ini diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan bahan bakar biosolar di Sumbar hingga akhir tahun.

Mahyeldi menyebut dengan tambahan tersebut, total alokasi biosolar Sumbar saat ini sekitar 566.000 KL atau naik sekitar 15 persen dari kuota sebelumnya 497.874 KL. BPH Migas juga memastikan pasokan BBM dari Pertamina ke setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) segera kembali normal.

"Kita berharap Pertamina segera mendistribusikannya secara merata ke seluruh SPBU agar antrean panjang di SPBU dapat terurai dalam waktu dekat dan menjawab kebutuhan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar Helmi Heriyanto mengatakan setelah keputusan penambahan kuota diterbitkan, pihaknya langsung berkoordinasi intensif dengan Pertamina untuk mempercepat proses distribusi ke seluruh kabupaten/kota.

"Karena keputusan baru keluar pada awal Oktober, tentu perlu waktu untuk penyesuaian teknis pengiriman. Insyaallah dalam waktu dekat pasokan akan normal," ujarnya.

Penambahan kuota biosolar ini diharapkan menjadi solusi konkret atas kebutuhan energi masyarakat, terutama bagi petani, nelayan dan pelaku usaha transportasi di Ranah Minang yang selama ini bergantung pada BBM subsidi.

Tags:    

Similar News