Viral hujan api festival lampion 2025, Kadispar Bantul luruskan fakta sebenarnya

Update: 2025-10-29 10:28 GMT

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Saryadi. Foto : Istimewa

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Saryadi, meluruskan kabar yang viral di media sosial mengenai peristiwa “hujan api” dalam Festival Lampion 2025. Ia menegaskan bahwa tidak ada kebakaran maupun korban dalam acara tersebut yang digelar di Pantai Kuacemara, Bantul.

Dalam wawancara bersama news anchor Yuyun Arbayah di Radio Elshinta, Edisi Siang (29/10/2025), Saryadi menjelaskan bahwa Festival Lampion tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-8, dengan jumlah pengunjung lebih dari 10 ribu orang. Dari ribuan lampion yang diterbangkan, hanya beberapa puluh lampion yang gagal terbang dan langsung dipadamkan oleh petugas di lokasi.

“Tidak ada kebakaran seperti yang viral di media sosial. Semua sarana pemadam memang disiapkan, tapi tidak sampai digunakan,” ujar Saryadi.

Ia menambahkan, video yang beredar di media sosial hanya menampilkan cuplikan kecil dari sudut sempit, sehingga tidak menggambarkan keseluruhan kondisi festival yang sebenarnya berlangsung aman, tertib, dan meriah.

Menurutnya, kegagalan beberapa lampion untuk terbang biasanya disebabkan oleh pengunjung yang terlalu cepat melepaskan lampion sebelum siap terbang. Padahal, panitia telah menyediakan pemandu dan tutorial penerbangan agar seluruh peserta dapat mengikuti prosedur dengan aman.

“Dari tahun ke tahun, 10 sampai 100 lampion yang gagal terbang itu hal yang wajar. Yang penting, tidak menimbulkan musibah,” tegasnya.

Selain meluruskan kabar viral, Saryadi juga menjelaskan alasan pemindahan lokasi festival dari kawasan Parangtritis ke Pantai Kuacemara. Keputusan itu diambil untuk mendukung restorasi gumuk pasir Parangtritis, yang merupakan warisan Geoheritage Nasional dan tengah diusulkan menjadi Warisan Dunia UNESCO.

“Gumuk pasir Parangtritis itu unik, di dunia hanya ada dua — di Meksiko dan di Indonesia. Karena itu, kami kurangi kegiatan di area tersebut untuk menjaga kelestariannya,” ungkapnya.

Saryadi menegaskan bahwa Festival Lampion Bantul akan tetap menjadi agenda tahunan pariwisata Kabupaten Bantul, dengan prioritas pada keamanan, keindahan, dan keberlanjutan lingkungan. Pemerintah daerah juga berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai sarana promosi wisata dan penggerak ekonomi kreatif di wilayah pesisir selatan Yogyakarta.

“Yang viral itu hanya satu-dua lampion dari ribuan. Kalau dilihat secara utuh, festival ini sukses, aman, dan dinikmati ribuan pengunjung,” pungkasnya

Deddy Ramdhany

Tags:    

Similar News