Waspada cuaca buruk dan gelombang tinggi di Maluku Utara
BMKG keluarkan imbauan waspada cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Maluku Utara, Rabu (8/10/2025). ANTARA/HO- BMKG (Abdul Fatah)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Maluku Utara untuk mewaspadai potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi yang dapat terjadi dalam beberapa jam ke depan.
"Masyarakat, terutama nelayan, pengguna jasa transportasi laut, dan pemilik kapal diimbau agar berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi dan cuaca buruk yang dapat mengganggu aktivitas pelayaran," kata Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate Fahmi Bachdar dihubungi di Ternate pada Rabu pagi.
Caca ekstrem itu, kata dia, berpotensi menurunkan jarak pandang di sejumlah wilayah perairan.
Berdasarkan update prakiraan cuaca harian BMKG untuk wilayah Maluku Utara, kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari secara umum diprakirakan berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah seperti Loloda, Ibu, Jailolo, Ternate, Tidore, Oba, Maba, Wasile, Weda, Patani, Gebe, Gane, Widi, Bacan, Obi, Mangoli, Sanana, Sulabesi, Falabisahaya, hingga Taliabu, dan sekitarnya.
Suhu udara berkisar antara 27 hingga 31 derajat Celsius, dengan kelembapan udara antara 70 hingga 95 persen. Arah angin bertiup dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan antara 5 hingga 45 km per jam.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca agar masyarakat waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah utama di Maluku Utara, termasuk Jailolo, Ternate, Tidore, Oba, Maba, Wasile, Weda, Patani, Gebe, Gane, Widi, Bacan, Obi, Mangoli, Sanana, Sulabesi, Falabisahaya, Taliabu dan sekitarnya.
"Untuk kondisi laut, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 0,25 hingga 2,0 meter, namun BMKG memberikan peringatan dini gelombang agar masyarakat waspada terhadap peningkatan tinggi gelombang dan penurunan jarak pandang akibat cuaca buruk," ujarnya.
Selain prakiraan umum, BMKG juga merilis update peringatan dini cuaca Maluku Utara pada pukul 08.47 WIT, yang menunjukkan bahwa masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah kabupaten dan kota.
Adapun wilayah yang saat ini terdampak antara lain Kabupaten Halmahera Barat di Jailolo, Loloda, Ibu, Jailolo Selatan, Tabaru, Ibu Selatan, dan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Patani, Kabupaten Halmahera Utara: Malifut, Kao Barat, dan Kao Teluk, Kabupaten Halmahera Selatan: Bacan Barat, Mandioli Selatan.
Selain itu, Kabupaten Kepulauan Sula terjadi di Mangoli Utara Timur, Kabupaten Pulau Morotai di Morotai Timur, Kota Ternate: Pulau Ternate, Kota Ternate Utara, Kota Tidore Kepulauan terdampak di Tidore, Oba Utara, dan Tidore Timur.
BMKG menyebutkan cuaca ekstrem tersebut masih dapat meluas ke sejumlah wilayah lain, termasuk Kabupaten Halmahera Barat (Sahu), Halmahera Tengah (Weda, Weda Utara, Weda Selatan, Patani Utara, Weda Tengah, Patani Barat, Weda Timur, Patani Timur), Halmahera Utara (Tobelo, Galela, Kao, dan sekitarnya), Halmahera Selatan (Bacan, Gane, Makian, Kayoa, dan pulau-pulau sekitarnya), Kepulauan Sula, Halmahera Timur (Maba dan Wasile), Pulau Morotai, serta Kota Ternate dan Tidore Kepulauan.
Kondisi cuaca ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 11.30 WIT, dengan potensi meluas dan meningkat di beberapa titik.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau pembaruan informasi cuaca melalui situs resmi BMKG di www.cuaca.bmkg.go.id atau kanal resmi Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate. Masyarakat juga diminta tidak memaksakan perjalanan laut apabila kondisi angin dan gelombang sedang tidak bersahabat.
"Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Kami akan terus memperbarui informasi setiap saat sesuai perkembangan dinamika atmosfer," kata Fahmi Bachdar.