Ahli Gizi: Cukai minuman manis mendesak demi kesehatan publik

Cukai minuman berpemanis (MBDK) dinilai mendesak demi kesehatan publik. Ahli gizi Tan Shot Yen menegaskan kebiasaan sarapan sehat lebih penting daripada konsumsi gula berlebih.

Update: 2025-09-17 05:56 GMT
Radio Elshinta

Polemik cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) kembali mencuat. Para ahli menilai kebijakan ini mendesak untuk diberlakukan, mengingat bahaya konsumsi gula berlebih bagi kesehatan.

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) mendorong agar cukai MBDK tidak hanya dipandang sebagai pajak baru, tetapi menjadi instrumen fiskal berbasis kesehatan.

Dalam wawancara bersama Radio Elshinta, Rabu (17/9/2025), dokter sekaligus ahli gizi masyarakat Tan Shot Yen menjelaskan bahwa manusia sebenarnya tidak membutuhkan gula tambahan, karena rasa manis alami sudah cukup. Namun, kebiasaan masyarakat yang terbiasa mengonsumsi gula berlebih membuat kondisi lemas sering dikaitkan dengan kekurangan gula.

Menurutnya, persoalan utama bukan pada gula, melainkan kebiasaan sarapan yang sering diabaikan. Ia menegaskan, anggapan bahwa "sarapan terbaik adalah tidak sarapan" merupakan kesalahan besar.

(Nesya)

Tags:    

Similar News