Jogja Cultural Wellness Festival hadirkan pengalaman penyembuhan tubuh

Update: 2025-09-18 00:30 GMT

Ketua Panitia JCWF Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara (kanan) menjelaskan rangkaian acara dari Jogja Cultural Wellness Festival/JCWF dalam konferensi pers Wonderful Indonesia Wellness di Jakarta, Rabu (17/9/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) yang digelar pada 1-30 November 2025 dan melibatkan berbagai komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta akan menghadirkan pengalaman penyembuhan yang menyeimbangkan tubuh, pikiran dan jiwa.

"Kami adalah festival berbasis komunitas, yang memang lahirnya berbasis dari kearifan Jawa atau kearifan lokal tradisi yang kami di tahun ini bertemakan Wiroso, Wiromo, Wirogo," kata Ketua Panitia JCWF Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara dalam konferensi pers Wonderful Indonesia Wellness di Jakarta, Rabu.

GKR Bendara menyampaikan bahwa acara akan mencakup lima jenis workshop yang masing-masing dapat diakses dengan membayar tiket seharga Rp500 ribu untuk kunjungan satu hari penuh. Tiap workshop mempunyai kapasitas yang berbeda-beda mulai dari 500 hingga 2 ribu pengunjung.

Kelima workshop itu yakni "Healthy Food dan Herbals" yang akan mengajak pengunjung meracik herbal dan jamu, hingga makan siang bersama, "Eco-Friendly Living" dengan rangkaian acara mulai dari demo hidup berkelanjutan hingga bincang-bincang soal gaya hidup hijau, energi terbarukan dan keberlanjutan komunitas.

Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman seperti meditasi, ritual budaya dan bincang-bincang spiritual dapat memilih workshop "Spiritual Wellness and Energy Healing". Terdapat pula "Natural Beauty, Family and Inner Child" yang akan membahas soal perawatan kulit alami, yoga keluarga hingga ritual budaya.

"Di sini kami menyediakan ruangan penyembuhan keluarga atau inner child lewat seni dan juga aktivitas adat. Ini kami bekerja sama banyak dengan psikolog-psikolog bagaimana kita secara generasi milenial bisa sembuh dari luka kita dalam ya penyembuhan pada waktu kita kecil ada trauma dan lain sebagainya," ujar Gusti Bendara.

Berikutnya ada workshop bertajuk "Harmony in Wellness" yang mencakup sesi penyembuhan sampai dengan pertunjukan musik, seni dan budaya sebagai penutup yang megah.

Ketua Badan Promosi Pariwisata DI Yogyakarta itu turut menambahkan bahwa di wilayahnya industri wisata kebugaran semakin banyak didukung oleh para pelaku pariwisata, termasuk hotel-hotel lokal. Banyak pihak kini gemar menggelar acara-acara kecil yang melibatkan soal meditasi, makanan sehat sampai dengan hidup sehat.

Pelaku pariwisata di DI Yogyakarta banyak berkolaborasi dengan komunitas lokal, sehingga ekosistem wisata kebugaran makin kuat dan tumbuh ke skala yang lebih luas. Selain itu, baik pemerintah maupun agen travel juga saling bersinergi untuk memperkenalkan kekayaan dan keotentikan wisata kebugaran di wilayah itu.

"Tentu di pemerintah juga (terlibat), karena ekosistem itu ada dari industri dan juga dari pemerintah. Pemerintah daerah juga sudah mulai bekerja sama bagaimana untuk mempromosikan wellness ini dalam skop yang lebih besar," katanya.

Tags:    

Similar News