Tabir surya tetap penting digunakan saat musim hujan
okter spesialis kulit lulusan Universitas Hassanudin dr. Fransiskus Xaverius Clinton, Sp.DVE menjelaskan pentingnya menyesuaikan skincare dengan kebutuhan kulit dalam temu media di Jakarta, Kamis (30/10/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Dokter spesialis mikrobiologi klinik dr. Ayman Alatas Sp.MK menyatakan penggunaan tabir surya atau sunscreen masih tetap efektif dalam memberikan perlindungan pada kulit meski saat ini sudah masuk musim hujan.
"Misalkan kalian mau udara semendung apapun kan kita masih bisa melihat di sekitar. Pasti masih ada sinar matahari yang masuk dan tetap perlu sunscreen," kata Ayman dalam temu media di Jakarta, Kamis.
Menanggapi cara menjaga kulit selama musim hujan, Ayman mengatakan masih ada potensi sinar Ultraviolet A (UVA) dan Ultraviolet B (UVB) dari sinar matahari mengenai kulit ketika berkegiatan di luar atau di dalam ruangan. Kedua sinar itu juga dapat menembus kaca dan pembatas lainnya.
Disarankan masyarakat mengaplikasikan sunscreen kembali ke kulit wajah, setelah terkena air hujan supaya proteksi yang diberikan oleh sunscreen dapat lebih maksimal.
Masyarakat dapat memilih sunscreen yang memiliki kualitas tahan air jika malas untuk mengaplikasikan ulang. Ukuran Sun Protection Factor (SPF) yang dianjurkan Ayman yaitu 30 atau 50.
"SPF di atas itu boleh, tapi efektifitasnya sebenarnya tidak jauh berbeda, dan harus juga jangan lupa ada Protection Grade of UVA (PA), PA +++. SPF itu buat UVB kalau PA buat UVA," kata Ayman.
Dalam kesempatan itu, dokter spesialis kulit lulusan Universitas Hassanudin dr. Fransiskus Xaverius Clinton, Sp.DVE turut mengingatkan masyarakat untuk mengenali kondisi kulit terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli produk perawatan kulit (skincare), termasuk potensi atau riwayat penyakit kulit yang pernah diderita.
Misalnya, ada riwayat eksim, kulit sensitif atau pernah mengalami dermatitis atopik.
Pastikan produk yang dibeli mengandung bahan-bahan yang diperlukan oleh kulit.
Ia meminta agar masyarakat tidak serta merta membeli produk yang direkomendasikan di media sosial atau mempercayai ulasan pemengaruh (influencer) karena kondisi kulit tiap individu dapat berbeda-beda.
"Hal terpenting adalah harus dipisahkan (skincare) antara produk wajah dan badan. Hal penting lainnya yaitu kandungannya," ucap dia.