Telkom AI Center siapkan talenta muda hadapi era kecerdasan buatan

Telkom AI Center of Excellence siapkan talenta muda hadapi era AI. Kunci sukses bukan hanya kuasai teknologi, tapi juga soft skills seperti kepemimpinan, berpikir kritis, dan kemampuan berkolaborasi.

Update: 2025-11-07 11:02 GMT

Elshinta/ ADP

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), kemampuan manusia untuk beradaptasi dan berkolaborasi menjadi semakin krusial. Teknologi AI tidak seharusnya dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk mendefinisikan ulang peran manusia dalam dunia kerja masa depan.

“Kunci sukses dalam dunia kerja sebenarnya adalah soft skills,” ujar Fauzan Feisal, Deputy Executive General Manager Digital Product Telkom Indonesia, dalam seminar “Essential Skills in the AI Era” yang digelar di Aula CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (5/11/2025).

Mengutip laporan World Economic Forum – Future of Jobs 2025, Fauzan menjelaskan bahwa sekitar 39 persen keterampilan kerja akan berubah dalam lima tahun ke depan. Namun, kemampuan seperti kepemimpinan, berpikir kritis, adaptasi, kemauan belajar berkelanjutan, dan kolaborasi akan tetap menjadi penentu utama keberhasilan karier seseorang.

“Soft skill tidak diajarkan lewat buku, tapi dilatih lewat pengalaman,” jelas Fauzan. Ia mencontohkan berbagai aktivitas mahasiswa seperti menjadi panitia kegiatan kampus atau project manager proyek kuliah sebagai cara efektif melatih kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama. “Setiap kegiatan di luar kelas adalah latihan terbaik sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fauzan menyoroti meningkatnya perhatian publik terhadap AI, yang kini menjadi buzzword di berbagai ruang diskusi—dari media sosial hingga rapat korporasi. Namun di balik euforia tersebut, terdapat gerakan nyata yang sedang berlangsung di Indonesia melalui Telkom AI Center of Excellence (AI CoE) yang dikembangkan oleh Telkom Indonesia.

“AI CoE bukan sekadar eksperimen teknologi. Ini adalah ekosistem yang menyiapkan manusia agar bisa tumbuh bersama teknologi,” tegas Fauzan.

Melalui AI CoE, Telkom Indonesia membangun ruang kolaborasi yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan pelaku industri untuk mengembangkan talenta digital serta memperkuat riset lintas kampus yang relevan dengan kebutuhan industri. Inisiatif ini menjadi wujud nyata komitmen Telkom dalam mendorong transformasi digital nasional yang berfokus pada manusia sebagai pusatnya.

Fauzan menutup paparannya dengan pesan reflektif: “AI tidak akan menggantikan manusia. Namun mereka yang mampu memanfaatkan AI dengan etika, empati, dan kolaborasi justru akan menjadi pemimpin masa depan.”

Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta meninggalkan ruangan dengan pemahaman baru bahwa menjadi future IT leaders di era AI bukan hanya soal memahami algoritma, tetapi juga memahami nilai-nilai kemanusiaan yang menyertainya.

(Arie Dwi Prasetyo)

Tags:    

Similar News