Wamenhaj Dahnil salurkan 20 ton beras untuk korban banjir
Wamenhaj Dahnil menyalurkan 20 ton beras, 30 ribu liter air bersih, dan bantuan darurat dari Presiden Prabowo untuk korban banjir Aceh Tamiang.
Elshinta/ Bhery Hamzah
Aceh Tamiang — Wakil Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, bersama Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia, menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (5/12/2025).
Bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan memaksa ribuan warga mengungsi. Aksi kemanusiaan ini menjadi bagian dari respon cepat pemerintah terhadap situasi darurat yang masih berlangsung.
Dalam penyerahan bantuan kepada masyarakat, Wamenhaj Dahnil menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan amanah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Hari ini saya bersama teman-teman Matahari Pagi Indonesia membawa paket bantuan dari Pak Presiden Prabowo Subianto di Aceh Tamiang. Lebih dari 20 ton beras dan 30 ribu liter air bersih dengan empat truk tangki kami bawa ke sejumlah titik. Kami juga membawa telur matang untuk kebutuhan konsumsi warga di pengungsian yang tidak memiliki waktu dan fasilitas memasak,” ujar Dahnil.
Ia menambahkan bahwa kondisi akses menuju wilayah terdampak sudah mulai membaik sehingga proses distribusi dapat dilakukan lebih cepat.
“Alhamdulillah akses sudah terbuka. Kami juga membawa popok bayi dan berbagai kebutuhan darurat lainnya. Besok kami akan bertolak menuju Tapanuli Tengah menggunakan pesawat Hercules untuk melanjutkan penyaluran bantuan,” tambahnya.
Selain beras, air bersih, telur matang dan popok bayi, bantuan juga mencakup makanan siap saji, perangkat penunjang jaringan internet, genset, air mineral, serta perlengkapan ibadah dan sholat.
Bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan dasar warga pengungsi dan mempercepat pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.
Bhery Hamzah