China ungkap alasan imbau warganya hindari Jepang pascagempa

Update: 2025-12-12 06:00 GMT

Ilustrasi - Bendera China dan Jepang. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/as.

Elshinta Peduli

Kementerian Luar Negeri China menjelaskan alasan dikeluarkannya imbauan agar warga Tiongkok menahan diri berkunjung ke Jepang setelah gempa bumi terjadi di negara tersebut.

"Otoritas Jepang menyebut kemungkinan terjadinya gempa lebih besar. Dengan tanggung jawab atas keselamatan warga, pemerintah China segera mengeluarkan peringatan konsuler," ujar Juru Bicara Kemlu China Guo Jiakun di Beijing, Kamis (11/12).

Imbauan melalui kanal resmi WeChat itu menyebut sejak Senin (8/12), beberapa gempa termasuk magnitudo 7,5 mengguncang Jepang, melukai 50 orang, memicu tsunami, serta memaksa lebih dari 100.000 orang mengungsi.

Kemlu China meminta warga yang sudah berada di Jepang untuk terus memantau peringatan gempa, mematuhi perintah evakuasi, mengambil langkah pencegahan, serta menghindari wilayah berisiko tinggi seperti kawasan pesisir.

"Melindungi keselamatan warga China di luar negeri adalah tugas diplomatik kami, terlebih setelah rentetan gempa yang menyebabkan korban luka, tsunami yang terus dipantau, dan perintah evakuasi bagi lebih dari 100.000 orang," kata Guo.

Saran untuk menahan diri bepergian ke Jepang itu bukan yang pertama. Pada 14 November 2025, China juga mengimbau warganya tidak berkunjung ke Jepang karena situasi keamanan yang memburuk terkait ketegangan soal Taiwan.

Elshinta Peduli

Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Sato Kei, mengatakan pada Kamis (11/12) bahwa pemerintah telah berupaya memberikan informasi akurat dan tepat waktu mengenai kesiapsiagaan bencana.

Hubungan Tokyo–Beijing memanas sejak 7 November 2025 setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi memperingatkan bahwa serangan militer China ke Taiwan dapat mengancam keamanan nasional Jepang.

China membalas dengan menangguhkan impor produk laut Jepang, membatalkan pertemuan pejabat tinggi, mengimbau warganya tidak bepergian atau belajar di Jepang, menghentikan rilis film Jepang, dan memperingatkan akan membalas jika Tokyo terlibat secara militer.

Dua jet tempur J-15 Angkatan Laut China juga dua kali mengunci radar mereka ke pesawat F-15 Pasukan Bela Diri Udara Jepang di laut lepas tenggara Okinawa pada Sabtu (6/12).

Tindakan tersebut memicu protes resmi dari Jepang.

Selain itu, China dan Rusia memulai latihan militer bersama, ketika jet tempur kedua negara terbang di atas Jepang dan Korea Selatan pada Rabu (10/12).

"Patroli udara strategis China–Rusia dilakukan sesuai rencana tahunan dan menunjukkan kemampuan kedua negara menjaga stabilitas kawasan. Tidak perlu Jepang bereaksi secara berlebihan," ujar Guo Jiakun.

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News