Israel bantai 15 jurnalis pada Agustus, tiga di antaranya perempuan
Arsip - Pengunjuk rasa dari solidaritas jurnalis melakukan aksi protes atas tewasnya rekan mereka akibat serangan Israel di Jalur Gaza, di Kota Gaza, Selasa (26/8/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/nym.
Elshinta.com - Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) melaporkan bahwa pasukan penjajah Israel telah membunuh 15 jurnalis, termasuk 3 jurnalis perempuan, sepanjang Agustus 2025.
Komite Kebebasan SJS telah mendokumentasikan total 86 pelanggaran dan kejahatan terhadap jurnalis di Tepi Barat dan Jalur Gaza sepanjang bulan itu.
Tiga jurnalis perempuan yang gugur yakni Marwa Muslim, Mariam Abu Daqqa dan Islam Abed. Sementara itu, sembilan jurnalis mengalami luka dengan berbagai tingkat keparahan, termasuk kasus yang menyebabkan amputasi dan kelumpuhan seumur hidup.
Insiden paling mematikan itu meliputi hilangnya nyawa enam jurnalis di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza pada 10 Agustus dan kematian lima jurnalis serta empat korban luka lainnya di Rumah Sakit Nasser yang berada di Kota Khan Yunis pada 25 Agustus.
Sedikitnya enam jurnalis mengalami luka serius akibat pecahan peluru dan tembakan langsung, dengan beberapa di antaranya mengalami cacat permanen. Selain itu, tiga kerabat dari para jurnalis juga ikut tewas dan empat rumah hancur.
Laporan itu juga mencatat penangkapan jurnalis Farah Abu Ayash, Muath Amarneh dan Asid Amarneh. Kemudian, dilaporkan juga telah terjadi enam serangan langsung yang melibatkan pemukulan fisik terhadap tim media, serta 33 kasus di mana para jurnalis dicegat untuk meliput peristiwa di Tepi Barat, termasuk di Al-Mughayyir, Beit Dajan, Ramallah serta Nablus.
Tiga serangan yang dilancarkan penjajah Israel terhadap jurnalis turut didokumentasikan, bersama tiga kasus hasutan untuk membunuh jurnalis oleh tokoh-tokoh media dan akun media sosial resmi Zionis, yang secara langsung berkontribusi terhadap pembunuhan para awak media di Gaza.
Sumber: WAFA-OANA