Konflik Sudan memanas, 1.200 pengungsi tinggalkan Kordofan
Arsip foto - Seorang wanita dan seorang anak terlihat di sebuah kamp pengungsi di El Fasher, wilayah Darfur Utara, Sudan (9/7/2025). ANTARA/Xinhua/HO-UNICEF/aa.
Lebih dari 1.200 orang menjadi pengungsi baru di tengah memburuknya situasi keamanan di Sudan selatan, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan.
Dalam pernyataannya pada Ahad (28/12), badan PBB itu mencatat 780 orang mengungsi dari Kota Dilling, Kordofan Selatan, sejak Rabu hingga Jumat.
IOM menyatakan pihaknya terus memantau secara ketat situasi di wilayah tersebut yang masih bergejolak dan tidak stabil.
Selain itu, 510 orang lainnya terpaksa mengungsi dari Desa Al-Sanjouqi di wilayah Umm Dam Haj Ahmed, Kordofan Utara, akibat memburuknya kondisi keamanan.
Menurut IOM, para pengungsi berpindah ke sejumlah lokasi di wilayah Umm Dam Haj Ahmed dan Sheikan di Kordofan Utara.
Pada 18 Desember, IOM melaporkan jumlah pengungsi di Kordofan Utara, Kordofan Barat, dan Kordofan Selatan mencapai 50.445 orang pada periode 26 Oktober hingga 17 Desember.
Ketiga negara bagian itu dalam beberapa pekan terakhir dilanda pertempuran sengit antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang memaksa puluhan ribu warga mengungsi.
Dari total 18 negara bagian di Sudan, RSF menguasai seluruh lima negara bagian di wilayah Darfur di barat, kecuali sebagian wilayah utara Darfur Utara yang masih berada di bawah kendali militer.
Sementara itu, militer Sudan menguasai sebagian besar wilayah di 13 negara bagian lainnya di selatan, utara, timur, dan tengah, termasuk ibu kota Khartoum.
Konflik antara militer Sudan dan RSF sejak April 2023 telah menewaskan ribuan orang serta menyebabkan jutaan warga mengungsi.
Sumber: Anadolu/OANA

