Trump sebut AS telah rampas kapal tanker minyak di laut Venezuela
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/Anadolu/pri.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkata bahwa pihaknya telah merampas sebuah kapal tanker minyak di pesisir Venezuela di tengah meningkatnya ketegangan dengan Presiden Nicolas Maduro.
"Kami baru saja merampas sebuah kapal tanker di lepas pantai Venezuela; kapal tanker yang besar, sangat besar, terbesar yang kami pernah rampas," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu, sembari berdalih bahwa tindakan tersebut didasari "alasan yang sangat baik".
Sang presiden enggan membeberkan lebih rinci terkait kejadian tersebut, tetapi ia berjanji pejabatnya akan memberikan keterangan lebih lanjut kepada media.
Saat ditanya apa yang akan AS lakukan terhadap kapal tanker itu, Trump menjawab: "Saya rasa, kita akan mengambilnya".
Langkah itu dipandang akan semakin meningkatkan ketegangan dengan Caracas saat Trump terus mendesak supaya Maduro mengundurkan diri.
Terlebih, ia enggan mengesampingkan berbagai kemungkinan, termasuk dengan pengerahan kekuatan militer di tengah peningkatan mobilisasi militer AS di kawasan itu.
Sejak September lalu, AS telah melakukan sekurangnya 22 kali serangan terhadap perahu yang diduga digunakan oleh "teroris narkoba" di Laut Karibia dan Samudera Pasifik timur, sehingga menyebabkan 87 orang tewas.
Trump berkata bahwa ia berencana memperluas operasi ke serangan darat terhadap terduga bandar narkoba di Venezuela dan kawasan lain.
Sementara itu, Jaksa Agung AS Pam Bondi menyatakan telah melaksanakan perintah perampasan sebuah kapal tanker minyak yang digunakan untuk membawa minyak dari Venezuela dan Iran.
Ia berkata bahwa operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
"Selama bertahun-tahun, kapal tanker minyak tersebut disanksi AS karena keterlibatannya dalam jaringan gelap pengapalan minyak untuk mendukung organisasi teroris asing," kata Pam Bondi di media sosial X.
Jaksa Agung AS berkata bahwa perampasan tersebut dilakukan di lepas pantai Venezuela dengan cara-cara yang "aman dan terjamin".
Sumber: Anadolu