Atlet muda panjat tebing sabet 8 medali Sea Games 2025, FPTI optimistis Olimpiade 2028
Dalam dua hari pertandingan meraih 4 emas, 3 perak, dan 1 perunggu pada disiplin lead dan speed
Foto : FPTI
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mencatat hasil menggembirakan dari penampilan atlet-atlet muda Indonesia yang berhasil meraih total delapan medali dalam dua hari pertandingan pada disiplin lead dan speed di SEA Games Thailand 2025.
Delapan medali tersebut terdiri dari empat emas, tiga perak, dan satu perunggu. Pada nomor lead, penentuan pemenang didasarkan pada capaian hold tertinggi di rute final, bukan catatan waktu. Atlet Indonesia tampil dominan di sektor ini. Ardana Cikal Damarwulan meraih medali emas lead putra setelah mencapai skor 39+, unggul dari pesaingnya. Di sektor putri, Alma Ariella Tsany sukses merebut emas dengan menyentuh top rute final. Medali perak lead putri diraih Sukma Lintang Cahyani dengan capaian hingga hold ke-42, sementara medali perunggu lead putra diraih Mahesa Caesar dengan skor 37+.
Sementara itu, pada nomor speed, atlet Indonesia mencatatkan waktu cepat di lintasan standar internasional. Medali emas speed putra dipersembahkan Antasyafi Robby Al Hilmi dengan catatan waktu 4,83 detik, sedangkan emas speed putri diraih Puja Lestari yang mencatat waktu 7,33 detik di babak final. Medali perak speed putra diraih Alfian Muhammad Fajri dengan waktu 5,08 detik, dan perak speed putri disumbangkan Susan Nur Hidayah dengan catatan 8,22 detik.
Ketua Umum FPTI Yenny Wahid, Sabtu (13/12/2025), menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. Dari delapan medali yang diraih, empat di antaranya adalah emas, tiga perak, dan satu perunggu.
“Kami sangat bersyukur atas perolehan total 8 medali selama dua hari ini oleh para atlet muda kami di disiplin lead dan speed. Prestasi ini adalah buah dari pembinaan yang kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari pelatnas hingga ke wilayah,” ujar Yenny Wahid.
Menurut Yenny, keberhasilan para atlet muda ini sekaligus mencerminkan besarnya potensi panjat tebing Indonesia. Ia menilai, pembinaan yang merata di daerah menjadi kunci lahirnya regenerasi atlet yang kompetitif.
“Keberhasilan ini juga menunjukkan besarnya potensi yang kita miliki, sebab masih banyak sekali atlet muda berbakat lainnya di seluruh panjat tebing Indonesia yang siap unjuk gigi,” katanya.
Lebih lanjut, Yenny menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi modal penting bagi FPTI dalam menatap target jangka panjang, khususnya persiapan menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Ia optimistis kekuatan atlet muda dapat menjadi andalan Indonesia di panggung olahraga dunia.
“Keberhasilan ini menjadi modal yang sangat berharga dalam persiapan kami mengejar target Olimpiade LA 2028. Kami optimis bahwa dengan kekuatan atlet muda, hasil positif ini dapat mendukung tercapainya target tersebut,” tuturnya.
Dwi Iswanto


