Menuju SEA Games 2025: Cabor panjat tebing targetkan 3 emas
Siapkan regenerasi menuju Indonesia Emas 2045
Coach Hendra, Lintang, dan Host Radio Elshinta Asrofi dalam program spesial "Menuju SEA Games 2025", Bekasi, Senin (10/11/2025). Foto: Dwi Iswanto
Persiapan Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2025 di Thailand semakin matang. Di bawah bimbingan Head Coach Hendra Basir, para atlet muda terus mematangkan persiapan di pemusatan latihan di Hotel Santika, Harapan Indah, Kota Bekasi. Tim Sport Radio Elshinta menyiapkan program khusus “Menuju SEA Games 2025 Thailand” dengan melakukan wawancara khusus bersama atlet dan pelatih dari cabang olah raga yang akan berjuang di ajang multi even Internasional tersebut.
Coach Hendra menegaskan bahwa SEA Games kali ini bukan sekadar ajang mencari medali, tetapi bagian dari strategi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“SEA Games ini adalah batu loncatan bagi atlet-atlet muda. Kami ingin membentuk mental juara yang tidak berhenti di level Asia Tenggara, tapi terus naik ke Asian Games hingga Olimpiade,” ujar Hendra Basir saat menerima Ashrofi dari tim sport Radio Elshinta di Bekasi, Senin (10/11/2025).
Hendra menjelaskan, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) tengah mengembangkan program berkelanjutan agar prestasi tidak hanya terpusat pada nomor speed, tetapi juga merata di lead dan boulder.
“Selama ini kita unggul di speed, tapi targetnya 2044 nanti saat Olimpiade sebelum 100 tahun Indonesia Merdeka, prestasi kita sudah seimbang di semua kategori,” jelasnya.
Tim pelatih menargetkan 2 hingga 3 medali emas di SEA Games Thailand 2025. Salah satu peluang terbesar datang dari nomor lead putri yang diwakili Sukma Lintang.
Lintang, bintang muda yang bersinar
Meski masih berusia muda, Lintang sudah mencatatkan prestasi di berbagai kejuaraan dunia junior seperti di Madrid (Spanyol), Slovenia, dan Chamonix (Prancis). Kariernya berawal secara tidak sengaja—ia hanya menemani sang kakak latihan, hingga akhirnya dilirik oleh pelatih di Yogyakarta.
“Awalnya cuma nemenin kakak latihan, terus disuruh coba, ternyata bisa dan langsung juara tiga di lomba pertama,” cerita Lintang sambil tersenyum.
Kini, Lintang menjadi salah satu tumpuan Timnas Panjat Tebing Indonesia. Ia mengaku terus berlatih intens untuk mempertajam teknik dan stamina menghadapi ajang bergengsi di Thailand.
“Sekarang sudah mulai bersaing di level dunia, tapi masih banyak yang harus dikejar. SEA Games jadi momen penting untuk pembuktian,” ujarnya penuh semangat.
Coach Hendra menegaskan bahwa meskipun peluang emas cukup besar, timnya tidak ingin larut dalam euforia. Fokus utama tetap pada pengembangan mental juara dan pengalaman bertanding di ajang multi-event internasional.
“Kami tidak ingin atlet puas hanya sampai SEA Games. Target kami jelas—mengibarkan Merah Putih di Olimpiade 2044,” tegasnya.
Untuk itu, atlet senior seperti Desak Made Rita dan Kiromal Katibin tidak diturunkan di SEA Games kali ini. Mereka difokuskan untuk menghadapi Asian Games dan Olimpiade, sementara ajang SEA Games menjadi wadah regenerasi bagi atlet muda seperti Lintang.
Meski berlangsung di kota Bekasi, semangat di training camp terasa seperti berada di medan laga. Para atlet muda berlatih keras sejak pagi demi membawa pulang medali emas dan mengharumkan nama bangsa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa atlet muda Indonesia siap bersaing, bukan hanya di Asia Tenggara tapi juga di dunia,” tutup Coach Hendra optimistis.
Dwi Iswanto