Simulasi pengibaran bendera di MotoGP Indonesia lancar

Update: 2025-10-03 03:50 GMT

Simulasi pengibar bendera jelang MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (2/10/2025). ANTARA/HO-MGPA

Simulasi flag marshal atau petugas pengibar bendera keselamatan MotoGP Indonesia berjalan lancar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Pengibar bendera di balapan hadir sebagai garda terdepan dalam memastikan balapan berjalan aman. Selain itu, mereka juga memiliki tugas untuk memberikan sinyal kepada pembalap selama balapan berlangsung.

"Keselamatan adalah prioritas utama dalam sebuah balapan MotoGP. Marshal memiliki tanggung jawab besar, karena mereka adalah mata dan telinga pertama di lintasan," ujar Direktur Utama MGPA Priandhi Satria dalam keterangan resmi, Jumat.

"Melalui simulasi ini, kami ingin memastikan seluruh marshal memahami perannya, sigap mengambil keputusan, dan mampu bekerja sama dengan baik,” imbuhnya.

Pengibar bendera mempunyai empat jenis tanda bendera yang dikibarkan sebagai penanda sepanjang balapan.

Bendera kuning menandakan ada insiden di lintasan, bendera merah berarti balapan dihentikan, bendera hijau memberi tanda lintasan aman, sementara bendera biru memberi peringatan kepada pembalap bahwa ada pembalap lain yang akan menyalip.

Simulasi pengibar bendera digelar di sepanjang lintasan Sirkuit Mandalika, setelah sebelumnya mereka menjalani pelatihan intensif selama beberapa pekan terakhir.

Pengibar bendera ditempatkan di berbagai titik strategis sirkuit, terutama di area tikungan yang berpotensi rawan insiden seperti tikungan 10, 11, dan 16.

Dalam simulasi ini, skenario kecelakaan dibuat secara terencana untuk menguji kecepatan dan kekompakan marshal dalam memberikan respons. Misalnya, ketika sebuah motor “jatuh” di tikungan cepat, marshal dituntut segera mengibarkan bendera kuning, memberi tanda peringatan, dan memastikan lintasan kembali aman sebelum bendera hijau kembali dikibarkan.

Priandhi menyebut pelatihan marshal ini bukan hanya untuk kepentingan penyelenggaraan MotoGP tahun ini, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang agar Indonesia memiliki tenaga marshal berstandar internasional yang bisa dipercaya di berbagai ajang balap dunia.

Terlebih saat ini pengibar bendera yang terlibat adalah warga lokal Lombok yang telah direkrut dan dilatih khusus. Mereka menunjukkan dedikasi tinggi untuk menjadi bagian dari sejarah penyelenggaraan MotoGP di Indonesia. Banyak dari mereka yang bahkan sudah bertugas sejak seri pertama MotoGP di Mandalika pada 2021.

Similar News