Mengenal rukun dan syarat sah puasa Ramadan
Menyambut Ramadan 2026, pahami rukun & syarat sah puasa lengkap dengan dalilnya. Ketahui syarat wajib, hal membatalkan, dan tata cara puasa yang benar.
Ilustrasi/ Elshinta.com
Menyambut bulan Ramadan 2026 nanti, penting bagi setiap Muslim untuk mempersiapkan diri tidak hanya secara spiritual tetapi juga secara ilmu. Memahami rukun dan syarat sah puasa merupakan landasan fundamental agar ibadah kita selama bulan suci diterima oleh Allah SWT. Tanpa pemahaman yang benar, bisa jadi puasa yang kita lakukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga tanpa memperoleh pahala yang sempurna.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif rukun, syarat wajib, dan syarat sah puasa Ramadan, dilengkapi dengan dalil-dalil yang shahih dari Al-Quran dan Hadits sebagai bekal menyambut Ramadan 1447 H.
Perbedaan Mendasar: Syarat Wajib vs Syarat Sah Puasa
Sebelum memasuki pembahasan inti, perlu dipahami perbedaan mendasar antara dua konsep berikut:
- Syarat Wajib: Kondisi yang mewajibkan seseorang untuk melaksanakan puasa. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, maka gugurlah kewajiban puasa baginya.
- Syarat Sah: Kondisi yang harus dipenuhi agar puasa yang dilaksanakan menjadi sah secara syariat. Jika salah satu syarat sah ini tidak terpenuhi, maka puasanya batal.
Syarat Wajib Puasa Ramadan
Berikut adalah kriteria seseorang diwajibkan untuk berpuasa:
1. Beragama Islam
Puasa tidak diwajibkan bagi non-Muslim. Allah SWT berfirman:
"وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ" (QS. At-Taubah: 54)
"Dan tidak ada yang menghalangi penerimaan nafkah-nafkah mereka kecuali karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya."
2. Telah Baligh (Dewasa)
Anak-anak belum dibebani kewajiban puasa. Tanda baligh adalah mimpi basah bagi laki-laki, haid bagi perempuan, atau telah genap berusia 15 tahun.
3. Berakal Sehat
Orang yang hilang akal (gila) atau tidak sadarkan diri tidak wajib berpuasa. Rasulullah SAW bersabda:
"رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ، وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ" (HR. Abu Daud)
"Pena diangkat (tidak dicatat dosa) dari tiga orang: orang yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga bermimpi (baligh), dan orang gila hingga berakal."
4. Mampu Secara Fisik
Orang yang sakit parah, lanjut usia, atau dalam kondisi tidak memungkinkan untuk berpuasa mendapatkan keringanan.
5. Sehat dan Mukim
Seseorang yang sedang sakit atau dalam perjalanan jauh (musafir) diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
Syarat Sah Puasa
Ini adalah kondisi yang harus dipenuhi agar puasa kita sah:
1. Beragama Islam (tetap menjadi syarat sah)
2. Berakal dan Tamyiz (mampu membedakan baik dan buruk)
3. Suci dari Haid dan Nifas
Wanita yang sedang haid atau nifas tidak sah puasanya. Aisyah RA berkata:
"كُنَّا نَحِيضُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ نَطْهُرُ فَيَأْمُرُنَا بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلَا يَأْمُرُنَا بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ" (HR. Muslim)
"Kami mengalami haid di masa Rasulullah SAW, kemudian kami suci. Maka kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat."
4. Pada Waktu yang Diperbolehkan
Puasa sah jika dilaksanakan pada hari-hari yang tidak dilarang untuk berpuasa, seperti pada hari Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Tasyrik.
Rukun Puasa
Rukun puasa adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan ibadah puasa:
1. Niat
Niat merupakan penentu sah atau tidaknya suatu ibadah. Rasulullah SAW bersabda:
"إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ" (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya."
Niat puasa Ramadan dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Lafaz niatnya:
"Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri Ramadhaana haadzihis-sanati lillaahi ta'aalaa."
(Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala.)
2. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Mulai dari terbit fajar Shadiq hingga terbenam matahari, kita harus menahan diri dari:
- Makan dan minum dengan sengaja
- Hubungan suami-istri
- Muntah dengan sengaja
- Keluarnya air mani dengan sengaja
Persiapan Menyambut Ramadan 2026
Dengan memahami rukun dan syarat sah puasa ini, kita bisa mempersiapkan diri lebih matang menyambut Ramadan 1447 H. Mulailah dengan:
- Mempelajari fiqh puasa secara mendalam
- Berkonsultasi dengan ustadz jika ada kondisi kesehatan khusus
- Melatih diri berpuasa sunnah di bulan Syaban
- Memperbaiki kualitas niat dan keikhlasan
Persiapan ilmu yang matang akan membuat ibadah puasa kita selama Ramadan 2026 nanti lebih bermakna dan sempurna di sisi Allah SWT.