5 Tradisi menyambut Ramadan 2026 di Indonesia

Menjelang Ramadan 2026, berikut lima tradisi unik menyambut bulan suci yang masih dilestarikan masyarakat Indonesia hingga kini.

Update: 2025-12-16 12:30 GMT

Sumber: unsplash.com

Elshinta Peduli

Bulan Ramadan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ramadan diyakini sebagai bulan penuh keberkahan, ampunan, dan kemudahan dari Allah SWT. Pada bulan suci ini, umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan.

Menjelang Ramadan 2026, masyarakat di berbagai daerah Indonesia masih melestarikan tradisi turun-temurun sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan dalam menyambut datangnya bulan suci. Keberagaman tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya Nusantara yang tetap sejalan dengan nilai-nilai keislaman.

Berikut lima tradisi menyambut Ramadan di Indonesia yang masih dilestarikan hingga kini:

1. Munggahan

Munggahan berasal dari bahasa Sunda yang berarti “naik”, dimaknai sebagai naik menuju bulan suci Ramadan. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga atau kerabat, menyantap hidangan bersama, membaca Al-Qur’an, serta memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Munggahan juga menjadi momen saling memaafkan agar umat Islam dapat menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh ketenangan.


2. Meugang

Meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh yang dilakukan menjelang Ramadan. Tradisi ini ditandai dengan penyembelihan hewan ternak seperti sapi atau kerbau, kemudian dagingnya dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar.

Meugang dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT sekaligus sarana mempererat solidaritas dan kebersamaan sosial sebelum memasuki bulan puasa.

Elshinta Peduli


3. Apeman

Apeman adalah tradisi yang berkembang di sejumlah daerah di Pulau Jawa dengan membuat dan menyantap kue apem. Kue apem, yang umumnya berwarna putih, melambangkan kesucian dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Tradisi ini menjadi simbol harapan agar umat Islam dapat kembali kepada fitrah dan menjalani ibadah puasa Ramadan dengan hati yang bersih.


4. Nyorog

Nyorog merupakan tradisi masyarakat Betawi yang dilakukan dengan memberikan bingkisan makanan atau bahan pokok kepada orang tua, keluarga, atau kerabat yang lebih tua menjelang Ramadan.

Selain membantu memenuhi kebutuhan selama bulan puasa, tradisi nyorog bertujuan mempererat tali silaturahmi dan menjaga keharmonisan hubungan keluarga.


5. Marpangir

Marpangir adalah tradisi masyarakat Sumatera Utara yang dilakukan dengan mandi menggunakan air yang dicampur dedaunan serta rempah-rempah alami. Tradisi ini dimaknai sebagai simbol penyucian diri secara lahir dan batin.

Marpangir menjadi bentuk persiapan spiritual agar umat Islam dapat menjalani ibadah puasa Ramadan dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran.


Makna Tradisi Menyambut Ramadan

Tradisi menyambut Ramadan di berbagai daerah Indonesia memiliki ciri khas dan makna tersendiri. Meski berbeda-beda, seluruh tradisi tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni menyambut Ramadan 2026 dengan rasa syukur, kebersamaan, serta semangat meningkatkan keimanan dan meraih pahala yang berlipat ganda.


Penulis: Hanna Zalfa Mulyawati

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News