48 tim, 3 negara: Format terbesar sepanjang sejarah FIFA

Piala Dunia 2026 akan melibatkan 48 tim dan tiga negara tuan rumah. Simak penjelasan lengkap tentang format baru dan tantangan logistiknya.

Update: 2025-11-05 02:00 GMT

Piala Dunia 2026 akan digelar di tiga negara, Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Sumber foto: coverbothside.

Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi paling ambisius sepanjang sejarah FIFA. Untuk pertama kalinya, turnamen ini melibatkan 48 tim dari seluruh dunia dan diselenggarakan di tiga negara sekaligus: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Langkah besar ini bukan sekadar perubahan teknis, melainkan bagian dari strategi global FIFA untuk memperluas jangkauan sepak bola ke lebih banyak negara dan meningkatkan potensi ekonomi di kawasan Amerika Utara.

Format 48 tim: Bagaimana sistem barunya bekerja

Format baru ini menggantikan sistem 32 tim yang telah digunakan sejak Piala Dunia 1998 di Prancis. Berdasarkan keputusan resmi FIFA, turnamen 2026 akan menggunakan skema 12 grup yang masing-masing berisi empat tim.

Dua tim teratas dari setiap grup otomatis lolos ke babak 32 besar, disusul delapan tim peringkat ketiga terbaik. Artinya, fase gugur akan dimulai lebih awal dengan total 32 tim di babak knockout — menjadikannya sistem gugur terbesar dalam sejarah turnamen.

Secara total, akan ada 104 pertandingan yang digelar selama 40 hari, naik signifikan dari 64 laga di edisi sebelumnya. Hal ini membuka lebih banyak peluang bagi negara-negara berkembang untuk tampil di panggung dunia, termasuk Asia dan Afrika.

Tiga negara, satu turnamen raksasa

Piala Dunia 2026 akan digelar di 16 kota tuan rumah, tersebar di tiga negara:

  • Amerika Serikat (11 kota) – termasuk Los Angeles, New York/New Jersey, Dallas, Miami, dan Seattle.
  • Meksiko (3 kota) – Mexico City, Guadalajara, Monterrey.
  • Kanada (2 kota) – Toronto dan Vancouver.

FIFA menegaskan bahwa pembagian ini dilakukan berdasarkan infrastruktur stadion, konektivitas transportasi, dan kesiapan logistik. Pertandingan pembuka dijadwalkan berlangsung di Estadio Azteca, Mexico City, sementara final akan digelar di MetLife Stadium, New Jersey.

Selain skala geografisnya yang luas, kolaborasi tiga negara ini juga menjadi simbol persatuan regional di tengah situasi geopolitik global yang kompleks.

Peluang bagi tim-tim kecil

Dengan bertambahnya jumlah peserta, benua Asia kini mendapat 8 jatah langsung, sementara Afrika memperoleh 9 slot. Eropa masih mendominasi dengan 16, dan Amerika Selatan memiliki 6.

Perluasan ini memungkinkan negara-negara dengan peringkat menengah untuk mencatat sejarah baru. Beberapa analis menilai bahwa langkah ini akan meningkatkan keragaman budaya sepak bola dan memperkuat minat global terhadap turnamen.

Namun, di sisi lain, sejumlah pelatih top Eropa menilai sistem ini bisa menurunkan intensitas kompetisi, karena ada kemungkinan muncul pertandingan tidak seimbang di fase grup.

Dampak ekonomi dan logistik

FIFA memperkirakan total pendapatan Piala Dunia 2026 mencapai 11–12 miliar dolar AS, sebagian besar berasal dari hak siar, sponsor, dan penjualan tiket. Amerika Serikat diprediksi menjadi pusat utama ekonomi sepak bola dunia selama musim panas 2026.

Namun, tantangan logistik menjadi catatan tersendiri. Jarak antar kota tuan rumah bisa mencapai lebih dari 3.000 kilometer, yang berpotensi memengaruhi waktu istirahat pemain dan jadwal suporter. Untuk mengatasi hal ini, FIFA mengelompokkan zona pertandingan berdasarkan wilayah: barat, tengah, dan timur.

Kesimpulan

Piala Dunia 2026 bukan hanya perayaan sepak bola, tapi juga eksperimen sosial, ekonomi, dan budaya berskala global. Format 48 tim dan tiga negara tuan rumah adalah bukti nyata bahwa sepak bola kini telah melampaui batas nasional, menjadi kekuatan global yang menyatukan dunia di satu lapangan hijau.

Turnamen ini bukan sekadar pertandingan — tapi refleksi dari dunia yang semakin terhubung.

Tags:    

Similar News