Evan Dimas ingatkan pemain muda soal pentingnya “attitude”

Update: 2025-09-26 09:20 GMT

Mantan pemain timnas Indonesia Evan Dimas Darmono menjawab pertanyaan pewarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (26/9/2025). ANTARA/A Rauf Andar Adipati

Mantan pemain timnas Indonesia Evan Dimas Darmono ingin menekankan pentingnya sikap perilaku atau attitude yang baik kepada pemain-pemain sepak bola usia muda.

Mantan pemain Bhayangkara FC dan Persija Jakarta itu saat ini sibuk berkegiatan di Sanggar Saraswati di Tulungagung, Jawa Timur. Selain mengurusi pembinaan sepak bola, sanggar itu juga menyelenggarakan kegiatan sosial kemasyarakatan, pertanian, seni, dan kebudayaan.

“Tadi saya ngasih pesan-pesan kepada adik-adik juga. Bukan hanya skill dan teknik, tapi di dalam sekolah, itu ada attitude juga. Jangan sampai kita mengedepankan skill dan teknik, tapi attitude-nya kita kurang misalnya,” kata Evan saat ditemui usai acara coaching clinic sejumlah sekolah menengah pertama Jakarta dengan klub sepak bola Jepang, Nagoya Grampus, di Jakarta, Jumat.

Evan yang tidak memperkuat klub sepak bola profesional sejak usia 29 tahun itu menegaskan bahwa saat ini ia memandang pendidikan bagi para pesepak bola usia muda sebagai sesuatu hal yang penting.

“Ya saya berkeinginan bahwasanya antara sepak bola dengan pendidikan itu berjalan sama-sama. Yang menarik, dalam perjalanan saya ke belakang, dulu saya disuruh harus memilih, harus memilih antara sepak bola dengan pendidikan,” ujar Evan.

“Ketika saya terpilih untuk mewakili Indonesia ke Barcelona, itu saya sangat, apa ya, sangat merasa sekali gitu, saya merasa ternyata pendidikan itu sangat penting gitu. Dan pada akhirnya sampai di titik ini, saya kembali muncul pikiran itu, sepertinya mungkin bagus ketika antara sepak bola dengan pendidikan berjalan sama-sama di usia muda,” lanjut dia.

Hal lain yang menjadi perhatian Evan dalam penyelenggaraan pembinaan sepak bola usia muda adalah mentalitas persaingan dan meraih kemenangan yang kerap berujung kepada hal-hal tidak sehat.

“Seharusnya pemain muda, generasi muda di SSB itu mendapatkan pendidikan-pendidikan, misalkan pemain bola itu tentang kerukunan, tentang kekompakan, tentang silaturahmi. Bukan tentang persaingan, bukan tentang kalah-menang, di usia muda ya, bukan berarti kita tidak menanamkan menang dan kalah,” tutur Evan.

Tags:    

Similar News