Hugo Broos minta maaf usai lontarkan ucapan rasis

Update: 2025-12-17 05:10 GMT

FOTO ANTARA

Elshinta Peduli

Pelatih kepala timnas Afrika Selatan Hugo Broos meminta maaf setelah komentarnya dilabeli bernuansa rasis dan seksis oleh salah satu partai politik di negara tersebut.

Partai United Democratic Movement (UDM) dalam siaran radio lokal, menyeru Komisi Hak Asasi Manusia Afrika Selatan (SAHRC) agar menggelar penyelidikan pada Jumat (12/12).

Pernyataan Broos itu disampaikan dalam konferensi pers pada hari yang sama setelah bek Afsel Mbekezeli Mbokazi tertinggal pesawat menuju pemusatan latihan tim nasional.

Pada Senin (15/12) Broos mengatakan ia ingin meminta maaf karena pemilihan kata-kata yang tidak tepat.

"Bagian terburuknya adalah keluarga saya, istri, anak-anak, dan cucu-cucu saya, ikut menderita. Saya pernah bermain bersama orang-orang berkulit berwarna, melatih dan bekerja dengan mereka di Nigeria dan Kamerun, dan sekarang selama empat tahun di Afrika Selatan," kata Broos seperti dikutip The Athletic pada Rabu.

"Anda bisa bertanya kepada siapa pun di antara mereka seperti apa diri saya. Mungkin ada yang bilang saya pelatih buruk, mungkin yang lain bilang saya pelatih bagus, dan mungkin mereka akan menyebut saya keras kepala, tapi tidak ada yang akan menyebut saya rasis."

Broos kemudian berdalih bahwa komentarnya itu muncul karena ia membiarkan sisi kebapakannya mengambil alih setelah merasa sangat marah kepada Mbokazi. Mbokazi yang saat ini bermain untuk klub AS, Chicago Fire, telah lima kali membela timnas senior Afsel.

Elshinta Peduli

"Kartu merah melawan Zimbabwe (pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Oktober), adalah salah satu keputusan buruknya yang membuat saya mencurigai bahwa bimbingan yang ia terima tidak cukup.

"(Bahkan) lebih buruk lagi, ia dilindungi dari potensi sanksi. Ketika Mbokazi tiba satu hari terlambat di kamp Bafana Bafana sebagai persiapan untuk turnamen terpenting di benua ini, Piala Afrika, saya sangat marah kepadanya, dan lebih marah lagi ketika beberapa orang mengirimkan kepada saya cerita aneh yang membenarkan kesalahan profesional besar tersebut," tegas Broos.

Pernyataan yang memicu dugaan rasisme oleh Broos saat itu adalah"Saya akan berbicara dengannya (Mbokazi) setelah latihan. Saya bisa memastikan dia adalah pria kulit hitam, tapi dia akan keluar dari ruangan saya sebagai pria kulit putih."

Keesokan harinya, partai SAHRC memastikan sedang menilai pengaduan tersebut, sembari mengingatkan publik bahwa ujaran kebencian adalah hal terlarang.

Afsel akan memulai fase grup Piala Afrika melawan Angola pada Selasa (23/12), dilanjutkan melawan Mesir dan Zimbabwe.

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News